“Saya meyakini rasa terima kasih akan membuat kita bahagia” – Nafessa Williams
Jadi orang yang banyak bersyukur alias berterima kasih. Bagi kalian Muslim, jelas tuh di dalam surah Ar-Rahman, Allah bertanya, “nikmat mana lagi yang kamu dustakan?” Bahkan setiap nafas adalah anugerah yang patut kita syukuri. Maka, menjadi bersyukur/berterima kasih adalah wajib!
Nah, perhatikan ini Gaess, perihal rasa syukur atau berterima kasih ini hal senada juga berhasil diungkap oleh sains. Artinya, rasa terima kasih saat diteliti secara ilmiah, maka kesimpulannya sama. Bahwasanya, rasa syukur sangatlah penting baik secara fisik maupun mental.
Berikut lima fakta temuan ilmiah tentang pentingnya rasa syukur, gen XYZ Sukabumi mesti tahu.
1. Bersyukur sembuhkan kecenderungan bunuh diri
Rasa syukur atau rasa terima kasih diungkap secara ilmiah berdampak positif pada kesehatan mental. Seperti dilansir dari psychologytoday.com, saat kita berterima kasih maka itu bisa mengurangi emosi negatif seperti kecemburuan, kebencian dan frustasi.
Lebih lanjut professor psikologi dari Universitas California Robert A. Emmons, mengatakan bahwa rasa terima kasih bisa secara signifikan meningkatakan kebahagiaan sekaligus mengurangi depresi dan mengurangi pikiran untuk bunuh diri.
Nah kan, berarti orang yang melakukan bunih diri adalah orang yang tidak bersyukur. Ya, tentu saja tidak bersyukur dengan hidup yang diberikan Tuhan kepadanya.
2. Bersyukur bikin hubungan langgeng
Rasa berterima kasih sangat berpengaruh dalam memperluas dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Seperti dilansir dari psychologytoday.com, ada sebuah studi yang menunjukkan bahwa menunjukkan sikap berterima kasih terhadap kenalan baru memengaruhi keberlanjutan hubungan dengannya.
Rasa terima kasih juga terutama penting untuk pasangan hidup. Dengan mengekspresikan rasa syukur melalui perbuatan yang baik terhadap pasangan berperan penting dalam ikatan pasangan karena bisa membentuk kepercayaan dan keintiman. Maka itu, rasa syukur membuat hubungan suami-istri langgeng.
Pastilah ya Gaess, suami istri atau pacar ya harus saling bersyukur, jangan mengeluh terus!
BACA JUGA:
Kolaborasi gen XYZ Sukabumi memuliakan pelaku, dan seni budaya leluhur
Kukis keren bingits! Emak-emak XYZ Sukabumi hobi masak dan nyari duit ngumpul di sini
Rini dangdut yang centil dan 5 fakta unik incess semasa di Sukabumi, jelang dinikahi Reino
3. Berterima kasih juga bikin sehat
Sebuah penelitian yang dilansir dari greatergood.berkeley.edu, mengungkap bahwa orang yang penuh rasa syukur menunjukkan lebih sedikit masalah kesehatan seperti sakit kepala, infeksi saluran pernafasan dan masalah pencernaaan. Artinya, orang yang suka bersyukur badannya pun sehat.
Penjelasan lanjutannya, orang yang selalu bersyukur lebih sering menjaga dan merawat tubuh sehingga mereka akan lebih sering berolahraga dan melakukakan medical check up secara rutin sehingga akan berdampak terhadap umur yang panjang. Oh pantas saja sehat ya, Gaess!
4. Bersyukur bikin pede
Jika kalian ingin punya kepercaya diri tinggi, maka harus rajin-rajin bersyukur ya. Mengapa demikian, rupanya dengan bersyukur kalian akan cenderung mengurangi perbandingan sosial, mengapa? Orang yang memiliki rasa bersyukur akan melihat dan menghargai pencapaian yang dilakukan orang lain bukan dari kekayaan atau jabatan yang dimiliki.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Applied Sport Psychology menunjukkan bahwa atlet yang memiliki rasa syukur bisa meningkatkan kepercayaan diri dan membantu performanya. Nah, kamu pengen pede, ya bersyukurlah dengan apa adanya dirimu ya, Gaess!
5. Orang baik pasti bersyukur
Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Kentucky, mengungkapkan bahwa orang yang memiliki rasa terima kasih cenderung menunjukkan sikap yang baik terhadap orang lain. Hal itu dilakukan walaupun ia mendapat perlakuan yang kurang baik dari orang lain. Artinya, orang yang bersyukur tak mudah marah dan santai dalam menanggapi sesuatu.
Ada studi lain juga yang menunjukkan orang yang memiliki sikap berterima kasih merasakan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap orang lain, lebih berempati terhadap orang lain dan mengurangi keinginan untuk melakukan pembalasan.
Jadi, nikmat (dari Tuhan) mana lagi yang hendak kau dustakan, Gaess? Bersyukurlah! (dari berbagai sumber)