Amelia Ulfah Supandi pamit hendak mendaftar kuliah di Bogor, dan ditemukan tewas mengenaskan di Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin pagi.
Amelia Ulfah Supandi, warga Jalan Profesor Mohamad Yamin, Gang Mulus Tornado RT 02/09, Kelurahan Sayang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, berpamitan kepada orangtuanya untuk mengurus pendaftaran kuliah S1 di salah satu perguruan tinggi swasta di Bogor, Sabtu (20/7/2019).
Senin (22/8/2019), sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan di Kampung Bungbulang RT 02/05, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Mayat ditemukan tepat dipinggir jalan di sawah.
[1] Sabtu, 20 Juli 2019: Pamitan untuk daftar kuliah S1
Sabtu (20/7/2019): Amelia berpamitan kepada orangtuanya untuk mendaftar kuliah S1 di Bogor pada Sabtu sore. Sebelumnya, Amelia telah menyelesaikan pendidikan D3 di Institut Pertanian Bogor (IPB). Amelia ke Bogor untuk mengambil persyaratan di kampus sebelumnya, untuk melanjutkan kuliah sarjana di Universitas Juanda karena di kampus tersebut terdapat program yang sama.
Amelia dikenal sholeha, baik, dan cerdas, hal tersebut diungkap Enang Supandi (52). Ia mengatakan, terakhir anaknya pamit untuk berangkat ke Bogor, Sabtu sore. “Ia berangkat menjelang Ashar dan pamit akan salat di masjid sekitar Panembong di mana ada angkutan umum Colt L300 jurusan Bogor.”
Minggu (21/7/2019) malam: Amelia mengabari keluarga jika ia sudah dalam perjalanan pulang, dan sempat di-chat ibunya agar jangan terlalu malam. Amelia membalas, ia tengah makan di sebuah warteg bersama temannya. Sekira pukul 18.30 WIB, Amelia diantar temannya ke Botanic Square, kemudian naik angkutan umum ke Ciawi.
Sejak itulah, Enang kehilangan kontak dengan anak gadisnya yang baru berusia 22 tahun itu. Ia memperkirakan mulai kehilangan kontak sekira pukul 20.00 WIB. “Di Ciawi, yang menjadi misteri bagi saya hingga saya kehilangan kontak dengannya. Terakhir WA ke ibunya itu bilang telah dapat mobil, cuma masih kosong, takut,” tutur dia. “Setelah itu, WA-nya terkirim masuk, tapi tidak dibaca.”
[2] Senin (22/7/2019) pagi: Ditemukan wayat wanita nyaris telanjang di Sukabumi
Senin (22/7/2019) pagi, keluarga Amelia langsung melakukan pencarian dengan cara melacak perangkat ponsel milik gadis berjilbab tersebut. Diketahui, terakhir keberadaan posisi ponsel Amelia berada di Sukabuni, sebelum Sukaraja. Pihak keluarga pun langsung melapor ke Polres Cianjur.
Sementara itu di Kota Sukabumi, sesosok mayat wanita, berkerudung motif kotak warna warni, tanpa identitas ditemukan di Kampung Bungbulang, Senin pukul 06.00 WIB pagi. Mayat yang diduga berusia 20-25 tahun itu, ditemukan di parit sawah tepat di pinggir jalan.
Ciri lainnya, rambut ikal sebahu, kulit sawo matang, tinggi 165 cm, dan menggunakan anting motif hati. Saat ditemukan, posisi kepala telungkup, badan miring ke kanan, dengan pakaian dan rok dalam terbuka. Saat ditemukan kondisinya mengenaskan, posisi tertelungkup, pakaian terbuka, dan ada bekas luka aniaya.
Saat ditemukan, kondisinya memprihatinkan dan nyaris tanpa busana, celana dalam hijau tersingkap dan nyaris terlepas dari tubuh wanita berkulit putih tersebut. Sedangkan kaos hitam, bra, dan kaos kaki masih melekat di badan dalam kondisi tidak beraturan.
Warga melaporkan penemuan jasad Amelia ke polisi, dan langsung dibawa ka RSUD Syamsudin SH untuk pemeriksaan. “Kematian korban tidak wajar, maka kami melakukan outopsi. Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian,” kata Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sukabumi Kota, Ajun Komisari Besar Polisi (AKBP) Susatyo Purnomo Condro, seperti dikutip dari pikiran-rakyat.com.
editor’s picks:
[3] Selasa (23/7/2019): Hasil visum et refertum
Diketahui kemudian jika mayat tersebut adalah Amelia. Berdasarkan visum et refertum Tim Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH., terungkap jika sebelum meninggal, Amelia mengalami kekerasan fisik. “Ditemukan beberapa luka dan memar, terutama di area wajah dan lengan, diduga akibat benda tumpul. Tapi tidak ada luka akibat senjata tajam,” kata Dokter Forensik Nurul Aida Fatia, Selasa (23/7/2019), seperti dikutip dari Antaranews.
Kemudian di kemaluan korban, di lokasi penemuan, ada bercak darah, namun seperti darah menstruasi. Tetapi, pihaknya menunggu hasil laboratorium, Rabu 24 Juli 2019, untuk mengetahui apakah darah menstruasi atau bukan, dan ada atau tidak kecurigaan persetubuhan.
Ia menambahkan, kekerasan tumpul yang ada di wajah dan sekitar rahang korban terlihat seperti kekurangan oksigen, namun belum diketahui apakah sebelum meninggal dibekap terlebih dahulu atau tidak. Kematian korban diperkirakan antara 12 hingga 18 jam jika ditarik ulur bukan dari sejak jasadnya ditemukan.
Jenazah Amelia dimakamkan di TPU Tugu Sayang Cianjur. Usai proses otopsi di RSUD R Syamsudin SH.
[4] Selasa (23/7/2019) sore: Keterangan saksi
Pertama, saksi mata yang pertama kali menemukan mayat, Jajang Mansyur (62), seperti dilansir sukabumiupdate.com, pria ini mengaku, dirinyalah yang pertama kali menemukan jasad Amelia pada Senin pukul 06.30 WIB, saat hendak memanen padi. Namun, awalnya ia mengira mayat tersebut adalah boneka manequin.
Jajang kemudian meminta seorang pengendara motor yang melintas di lokasi penemuan untuk mengeceknya. Pengendara motor tersebut juga sempat mengatakan itu adalah patung atau boneka, tanpa mengeceknya. Sehingga Jajang pun kembali memotong padi.
Kemudian saat datang adiknya bernama Aceng, Ia memintanya untuk mengeceknya kembali. Barulah diketahui jika ternyata itu adalah sosok manusia ditutup kain hitam, tanpa baju atau kain lain seperti di foto yang beredar di media sosial. Jasad Amelia masih memakai kaos kaki pendek warna hitam.
[5] Jumat (2/8/2019): Kronologis penangkapan pembunuh Amelia
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap 15 saksi, dari mulai kerabat, keluarga, hingga saksi-saksi sejak korban naik kendaraan dan dibuang. Sepuluh hari kemudian polisi berhasil membekuk pembunuh Amelia, setelah menangkap pria berinisial RH (25), warga Cianjur. Sopir angkutan umum itu diciduk polisi di Cianjur, Jumat (2/8/2019) pukul 06.30 WIB. Jam yang sama dengan pertama kali mayat Amelia ditemukan warga Cibeureum, Kota Sukabumi.
RH digiring polisi dalam kondisi tangan diborgol dan dikawal ketat. Dilansir sukabumiupdate.com, RH tiba di Mapolres Sukabumi Kota pada Jumat pukul 17.25 WIB, menggunakan mobil bak terbuka bermuatan tabung gas 3,5 kilogram F 8472 WJ, dan satu unit angkutan umum putih jenis Colt L300 F 7652 WA.
Dari hasil pemeriksaan polisi, terungkap bahwa RH menghabisi nyawa Amelia di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Kendati demikian, polisi masih mendalami modus maupun motif RH yang telah menghilangkan nyawa korban. “Tersangka telah mengakui bahwa menghilangkan nyawa korban dengan cara-cara yang sesuai dengan hasil otopsi dokter forensik,” jelas AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan.
Susatyo menambahkan, Amelia dan RH tidak saling mengenal.
[dari berbagai sumber]