sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Tapol dan preman ‘disukabumikan’, ini 5 fakta gen YZ Sukabumi mesti tahu

Egi GP by Egi GP
19 May 2019
in FEATURED, NEWS
0
Tapol dan preman ‘disukabumikan’, ini 5 fakta gen YZ Sukabumi mesti tahu
450
SHARES
3.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sukabumi di masa lampu tak selalu identik dengan hal positif.

Sukabumi kini terus bersolek terutama mempromosikan pariwisata alam yang menjadi andalan, sebut saja Ciletuh Geopark, jembatan gantung di Situgunung, dan masih banyak lainnya. Maka, tak heran jika kemudian Sukabumi identik dengan keindahan alamnya yang membuat wisatawan dalam dan luar negeri berdecak kagum.

Namun demikian, Sukabumi di masa lampu tak selalu identik dengan hal positif. Di masa Orde Baru (Orba), kata Sukabumi pernah mempunyai konotasi negatif. Generasi X yang lahir tahun 70-80an mungkin pernah mendengar tentang istilah “disukabumikan.” Namun, gen Y dan Z mungkin belum tahu.

Ini dia lima fakta tentang istilah “disukabumikan” agar kalian tahu sejarah baik dan buruk daerah kalian! Lalu, kalian belajar dari fakta sejarah tersebut.

1. “Disukabumikan” maksudnya bukan diajak wisata ke Sukabumi lho, Gaess

Kata “disukabumikan” pada zaman itu bukan berarti diajak berwisata ke Sukabumi dan menikmati kue mochi atau menyantap sate marangi. “Disukabumikan” artinya mayat yang sudah dikarungkan dibawa petugas untuk dibuang ke laut lepas di Sukabumi Selatan. Itu cerita yang tersisa dari zaman Orba yang hingga kini tetap membekas.

Menurut Aan Franata dalam artikelnya tentang analisa teks media berdasarkan teori semantik dan hermeneutika, kata “disukabumikan” tersebut digunakan sebagai eufemisme (penghalusan makna) untuk kata dibunuh atau dihabisi.

Tapi mengapa harus kata sukabumi, ya? Rupanya dulu memang ada tahanan politik yang suka dikirimkan ke Sukabumi, namun tak pernah kembali lagi. Rupanya itu menjadi kebiasaan untuk menyebut tahanan yang “hilang.” Selain itu juga ada yang memahami “disukabumikan” maksudnya dimasukan ke dalam bumi atau dibunuh. Walllahualam!

BACA JUGA:

Ngeri Gaess, setiap bulan terjadi penganiayaan di Sukabumi, ini 5 faktanya

Januari-Mei, sepuluh warga Kabupaten Sukabumi ditangkap polisi karena 5 kasus ini

Horor, Gengs, Januari-Mei 2018, setiap bulan ada kasus gantung diri di Kabupaten Sukabumi

2. Tapol dan preman yang “disukabumikan”

Zaman dulu ada dua jenis kategori tahanan yang “disukabumikan,” yaitu tahanan politik (tapol) pelaku G-30 S/PKI (tahun 60-70an) dan preman-preman bertato di era tahun 1980an (tatkala ramainya penembak misterius alias petrus). Coba digoogle saja ya kalau mau tahu banyak tentang “petrus.”

Kabarnya, ide tapol “disukabumikan” berawal ketika aparat kala itu tak mempunyai cukup dana untuk memberi ‎makan sisa-sisa anggota PKI yang ditahan. Saat itu ada yang mengusulkan untuk “disukabumikan” saja.

Sementara itu saat terjadi fenomena “petrus,” banyak preman bertato yang dibunuh tanpa pengadilan. Istilah yang digunakan saat itu juga “disukabumikan.” Biasanya preman dibunuh lalu ditinggali uang Rp.10 ribu di mayatnya. Katanya, uang itu untuk biaya penguburannya. Terdengar tidak manusiawi, namun itulah faktanya kala itu.

3. Korban prahara politik “disukabumikan”

Ada hal yang menyedihkan dari prahar politik zaman dulu. Banyak orang-orang yang sebenarnya tidak bersalah juga menjadi korban sampai “disukabumikan.” Salah satu di antaranya adalah seorang pelukis bernama Trubus Soedarsono.

Menurut buku yang ditulis sosiolog kawakan LIPI, Hermawan Sulistyo (Kiki) berjudul “Palu Arit di Ladang Tebu,” pelukis Trubus yang bego politik disebutkan telah “disukabumikan.” Kiki menilai pelukis Trubus adalah korban prahara politik. Diperkirakan pelukis Trubus telah tewas pada tahun 1966. Padahal pelukis Trubus tidak menciptakan lukisan-lukisan bermuatan politik dan protes sosial.

Trubus, pelukis dan pematung. Karya-karyanya kebanyakan berupa lukisan penari Bali dan gadis berkebaya. Bahkan patung-patung buatannya berupa patung pahlawan yang dipajang di sejumlah kota. Salah satu karya patungnya dalah patung Jenderal Oerip Soemohardjo di Magelang. Lukisan-lukisannya sangat disukai oleh sang Proklamator. Banyak karyanya yang menghiasi dinding istana.

Karena kedekatannya dengan Lekra (organisasi seni binaan PKI), Trubus pun menjadi salah satu orang yang “disukabumikan” dalam gerakan penumpasan pemberontakan G-30 S/PKI.

BACA JUGA:

Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

Si Jampang urang Sukabumi bukan orang Betawi, ini 5 faktanya

4. “Dijiku-kecilkan”

Rupanya selain istilah “disukabumikan” ada juga istilah lain yang mempunyai arti kira-kira sama, yaitu “diJiku-Kecilkan.” Istilah itu diambil dari sebuah desa kecil bernama Jiku Kecil yang terletak di Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.

Kata “jiku” terkadang juga dilafalkan sebagai jigo, jigu, ciku, ciko oleh orang setemp at Namlea yang artinya sudut atau tanjung. Jiku Kecil terletak di tepi Teluk Kayeli, kira-kira 4 km di utara Namlea, ibukota Kecamatan Buru Utara.

Dahulu di Jiku Kecil terdapat tangsi dua kompi pasukan Kodam Pattimura, yang satu pagar dengan unit transito. Unit ini merupakan tempat perhentian sementara buat tapol yang baru tiba dari pulau Jawa (di zaman penumpasan PKI), sebelum mereka digiring ke unit-unit pedalaman yang terletak bertebaran di lembah Wai Apo.

Pada tahun 1972, unit transito Jiku Kecil berubah menjadi tempat isolasi khusus bagi tapol “kepala batu” yang bisa ditembak mati begitu saja. Itulah saat istilah “dijikukecilkan” muncul. (sumber: buku “Kamus Gestok” penulis Hersri Setiawan).

5. Istilah “disukabumikan” masih digunakan sampai kini

Sayangnya, istilah negatif “disukabumikan” sampai kini masih dipakai, padahal sudah tidak tidak kontekstual. Sebagai contoh, berita di sripoku.com tertanggal 20 Oktober 2016 memuat judul, Begal Besar Sudah “Disukabumikan.”

Jika membaca beritanya, kata “disukabumikan” diungkapkan oleh Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Joko Prastowo. “Begal besar sudah kita Sukabumikan, yang kecil kita kasih cendramata. Namun topik saat ini terkait reformasi hukum, khusus di internal Polri,” katanya.

Bagi kita orang Sukabumi, bisa jadi istilah negatif itu agak mengganggu, walaupun fakta tak mendukung istilah itu saat ini. Sukabumi kini adalah daerah yang terus bersolek mempercantik diri, tidak ada mayat-mayat yang dibuang di Sukabumi. Sukabumi aman, nyaman, dan layak kunjung oleh siapapun. Betul gak, Gaess? (dari berbagai sumber) 

Tags: #GenerasiMillenial#GenY#KabupatenSukabumi#Sukabumi
Share180Tweet113

Related Posts

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

by admin
7 January 2024
0

sukabumixyz.com l Rita Tila dikenal sebagai penyanyi lagu Sunda yang memiliki suara emas. Gak heran kan kalau doi sudah mengoleksi...

Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

by Feryawi
6 January 2024
0

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Kok Mau ya Gaess? 5 Fakta Pria Warungkiara Sukabumi Lacurkan Istri Fee Rp50 Ribu dan Merasa Diuntungkan

by Bagea Awi Dan Heni
29 December 2023
0

sukabumixyzcom l Beneran malu-maluin nama daerah nih ya Gaess. Kok bisa seorang suami asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjual tubuh...

KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung. l Istimewa

Bonus View Indah Cuma Rp5 Ribu, 5 Info Buat Gen XYZ Sukabumi ke Bandung atau Garut Naik Kereta

by Feryawi
26 June 2023
0

sukabumixyz.com l Siapa sih Gen XYZ Sukabumi yang gak suka naik kereta api (KA)? Naik KA memang menyenangkan ya Gengs....

Aulia Suci Nurfadila. l Instagram @auliasuciii21

Aulia Suci Nurfadila Nih Gengs, Intip 5 Foto Bidadari Voli Timnas asal Sukabumi

by Bagea Awi Dan Heni
24 June 2023
0

sukabumixyz.com l Gelaran SEA Games Kamboja 2023 memang telah lama usai ya Gengs. Tentunya kalian juga sudah tahu bahwa banyak...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Ini 5 Petilasan Penyebar Islam di Surade Sukabumi yang Dikeramatkan

10 January 2020
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

1 July 2023
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

17 August 2024
Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

12 January 2024
5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

7 January 2024
Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

6 January 2024
Alblen Filindo Fabe. l @alblenfabe

5 Fakta Alblen Filindo Fabe, Aktor dan VJ MTV asal Sukabumi Jadi Bos Cleaning Service di Australia

6 January 2024
  • #Infografis: Gen XYZ Sukabumi, survei Median terbaru Jokowi vs Prabowo selisih 12%
  • Hobi memasak? Moms Sukabumi sudah kenal Komunitas Kukis? Cek kuy 5 infonya
  • 14 Agustus, 5 fakta Pramuka yang sering terlupakan gen Y Sukabumi
  • November rawan hujan es dan puting beliung, 5 info warganet Sukabumi wajib waspada!

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ