Bulan berada pada titik Apogee atau titik terjauh dari Bumi, sekira 406.223 kilometer.
Gaess, Sabtu (28/7/2018) dini hari, sebuah gerhana bulan total (GBT) terjadi. GBT ini terbilang istimewa karena durasinya menjadi yang terlama di abad ini.
Nah, biar makin yakin, gen Y Sukabumi bisa cek lima fakta ilmiahnya berikut.
1. Jarak terjauh dari Bumi
Puncak GBT terjadi pukul 03.23 WIB, saat bulan berada di titik Apogee atau titik terjauh dari Bumi, akni sekira 406.223 kilometer. GBT ini disebut Micro Blood Moon (micro moon) karena penampakannya kecil, kebalikan dari GBT Super Blue Blood Moon pada Januari lalu, saat ukuran bulan terlihat besar dan cerah.
BACA JUGA:
Netizen Sukabumi mesti takjub, ini 5 bangunan yang katanya dibangun oleh Alien
Gen Y Sukabumi 9 Juli Hari Satelit Palapa yang sudah 11 kali diluncurkan, ini 5 faktanya
2. Durasi terlama abad ini
Keadaan Bulan dan Bumi berada di titik Apogee ini juga memengaruhi pergerakan Bulan yang berjalan lambat di orbitnya. Hal ini membuat GBT tadi menjadi GBT dengan ukuran bulan terkecil dan durasi terlama di tahun 2018, bahkan di abad ke-21, yakni 1 jam 43 menit.
Dilansir Space.com dari buku The Five Millennium Canon of Lunar Eclipses: (-1999to +3000), kita akanmenemui GBT durasi selama ini pada 9 Juni 2123 mendatang.
3. GBT dan penampakan Planet Mars
Planet Mars nampak bersamaan dengan bulan. Hal ini karena pada GBT tadi, Planet Mars berada di titik oposisi yang berseberangan dengan matahari dari perspektif Bumi. Jadi, GBT kali ini memiliki konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan berada pada satu garis lurus di bidang tata surya.
Selain itu, Planet Mars juga berada di titik cukup dekat pada Bumi, namun puncak titik terdekatnya Mars terjadi pada 31 Juli 2018. Hal ini menjadikan GBT tadi juga dihiasi Mars yang nampak lebih terang dan mudah dilihat.
Sebelumnya, fenomena GBT bersanding dengan Mars yang berada di oposisi matahari terjadi pada 6 Agustus 1971, atau 47 tahun lalu. Minggu ini tiga planet (Mars, Venus, dan Jupiter) bisa terlihat langsung dari bumi. Bahkan tanpa perlengkapan seperti teleskop dan teropong sekalipun.
BACA JUGA:
Gen Y Sukabumi mesti ngeh, ditemukan 5 planet mirip bumi di Galaksi Bimasakti
Gen Y Sukabumi, usia Jagat Raya 13,7 miliar tahun, ini 5 fakta mengagumkan
Gen Y Sukabumi, cek kuy penampakan 5 handphone pertama merek terkenal
4. Hujan meteor saat GBT terjadi
Saat GBT berlangsung tadi, langit tak cuma dihiasi penampakan bulan dan Planet Mars, namun juga hujan meteor. Menurut Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto, hujan meteor ini biasanya aktif antara 17 Juli hingga 24 Agustus, dan akan memuncak pada malam 12 Agustus hingga 13 Agustus dini hari.
Sebenarnya saat bulan purnama, hujan meteor sulit terlihat. Namun sebaliknya ketika GBT terjadi, hujan meteor mudah terlihat. Minggu ini tiga planet (Mars, Venus, dan Jupiter) bisa terlihat langsung dari bumi tanpa perlengkapan teleskop dan teropong.
5. Lokasi penampakan GBT di Indonesia
Menurut peta gerhana bulan total yang dirilis Space.com, area yang mendapatkan cakupan secara penuh dari durasi GBT selama 1 jam 43 menit tersebut sebagian besar di sisi timur benua Afrika, seluruh Timur Tengah, Asia Selatan, serta Samudera Hindia.
Sementara di Indonesia, hanya kebagian durasi penuh dari GBT di sebagian besar pulau Sumatera saja. Jadi jika Anda tinggal di Sumatera, Anda bisa menikmati GBT dalam durasi penuh.
Meski demikian, seluruh wilayah Indonesia bisa menikmati GBT, namun bagian akhir gerhana tak bisa dinikmati sebagian besar wilayah Indonesia seperti di Kalimantan, sebagian besar barat Jawa durasi GBT makin panjang, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Hal ini disebabkan karena Bulan sudah lebih dahulu terbenam. (dari berbagai sumber)