Di laga lain, Juventus akhirnya tumbang di Serie A untuk pertama kali musim ini.
Gaess, para pecinta Serie A Italia, terutama Interisti dan Milanisti, baru saja disuguhi laga seru derbi Milano, ya. Nah, hasilnya Inter Milan memenangi salah satu derbi paling bersejarah di Eropa. Nerazzuri menumbangkan tuan rumah Milan dengan skor 3-2.
Berikut lima drama yang dirangkum redaksi Sukabumixyz.com dari berbagai sumber!
[1] Inter dominasi laga
Di San Siro, Senin (18 Maret) dinihari WIB, jalannya laga derbi Milano didominasi sedang Inter Milan, walau tak mutlak. Menurut catatan ESPN FC, Inter unggul dalam hal penguasaan bola sebanyak 55 persen.
La Beneamata yang dipimpin Stefan de Vrij juga mencatatkan peluang lebih banyak dibanding Milan. Setidaknya ada 14 tembakan yang dilepaskan pasukan Luciano Spalletti, lima di antaranya on target. Sementara itu, Milan hanya melakukan percobaan sebanyak 11 kali dengan catatan shot on target yang sama.
FYI, gol La Beneamata di laga ini dibukukan masing-masing oleh Matias Vecino, Stefan de Vrij, dan Lautaro Martinez. Sementara dua gol balasan Milan tercatat atas nama legiun asing pinjaman dari Chelsea, Tiemoue Bakayoko dan Mateo Musacchio.
[2] Tranformasi Inter dan pembuktian de Vrij
Sukses memenangkan derbi Milano, Inter dinilai sudah bertransformasi. Kemenangan ini tentu saja menjadi obat kegagalan melaju di Liga Europa, juga laju buruk dalam beberapa laga. Inter disingkirkan Eintracht Frankfurt di babak 16 besar Liga Europa. Mereka juga cuma memetik sekali kemenangan dalam lima pertandingan sebelum melawan Milan.
“Seperti yang saya bilang saya bilang saat itu, kami harus mempunyai sikap pada situasi seperti ini, sebuah tim mencoba melupakan semua yang terjadi sebelumnya. Saya melihat transformasi itu,” kata Spalletti di Football Italia.
Transformasi Inter terutama terlihat pada peran vital Stefan de Vrij. Maka kemenangan ini menjadi bukti de Vrij yang jadi pesakitan saat Inter Milan tersingkir dari Liga Europa. De Vrij disorot habis karena performanya sejak pindah dari Lazio musim panas lalu masih labil. Tapi, keraguan itu dijawab De Vrij pada laga derby.
Bek asal Belanda itu berperan besar dalam hadirnya gol kedua Inter ketika menyundul bola umpan silang Matteo Politano pada menit ke-51. Inter saat itu unggul 2-0 sebelum akhirnya menang dengan skor 3-2.
Tak cuma itu, De Vrij juga tampil apik di lini belakang dengan memenangi tiga duel udara dan melepaskan 33 umpan akurat sepanjang pertandingan. Krzysztof Piatek, bomber Milan, dibuat tidak berdaya sepanajng 90 menit karena cuma bikin satu attempts.
BACA JUGA:
Inggris ratu Eropa, Spanyol turun tahta, 5 fakta Liga Champions musim 2018/2019
CR7 ‘pegang buah zakar,’ Sane tega sama mantan, 5 drama 16 besar Liga Champions
Zidane CLBK sama Madrid, kok Chelsea baper? 5 drama ini bikin fans Blues mewek
[3] Perebutan posisi tiga
Kemenangan Inter atas Milan bertambah manis karena mereka bisa menggeser Milan dari posisi tiga. Inter naik ke posisi ketiga klasemen dengan raihan 53 poin. Mereka unggul dua poin dari tim asuhan Gennaro Gattuso yang menempati posisi keempat.
Komposisi empat besar klasemen Liga Italia pada pekan ke-28 sendiri Juventus tetap yang teratas dan Napoli di posisi dua. The Old Lady menempati posisi pertama dengan raihan 75 hasil 28 kali bermain. Sementara Napoli yang mengalahkan Udinese 4-2 mengumpulkan 60 poin di posisi dua.
[4] Pemain Milan berkelahi
Kepedihan Milan bertambah-tambah setelah dua pemainnya terlibat adu mulut dan hampir adu fisik di bangku cadangan. Mereka adalah gelandang Franck Kessie dan bek Lucas Biglia. Pertengkaran terjadi setelah Kessi ditarik keluar dan digantikan Andrea Conti di menit ke-69.
Nah, Kessi terlihat tidak senang dengan pergantian ini. Biglia, yang justru tidak dimainkan, mengatakan sesuatu kepada gelandang Pantai Gading itu yang memicu reaksi keras Kessie. Kessie begitu emosional sampai harus ditahan oleh Ignazio Abate, Ricardo Rodriguez, dan Fabio Borini. Namun tensi antara Kessie dan Biglia mereda seiring berakhirnya pertandingan. Kedua pemain pun saling minta maaf.
Namun demikian, kejadian itu sangat disayangkan sang allenatore Gennaro Gatuso. “Ini lebih melukai saya ketimbang kekalahannya. Saya tidak bisa menerima insiden ini karena saya adalah orang yang menangani kedisiplinan di ruang ganti. Saya akan berkomentar lebih lanjut nanti,” kata Gatuso kesal.
[5] Tanpa CR7, Juve akhirnya tumbang
Di laga lain, kejutan terjadi di Stadio Luigi Ferraris. Tuan rumah Genoa menghentikan kedigdayaan Juventus di Liga Italia musim ini. Si Nyonya Tua disungkurkan dengan kekalahan 0-2. FYI, hingga pekan ke-27, Juventus berstatus tak terkalahkan. Tim besutan Massimiliano Allegri meraih 24 kemenangan dan tiga kali hasil imbang.
Bermain tanpa CR7, Juventus kalah usai gawangnya dibobol mantan pemainnya Stefano Sturaro dan gol dari Goran Pandev. Ini menjadi kekalahan perdana Juventus di Liga Italia, atau yang kelima di semua kompetisi. Empat kekalahan Juventus sebelumya didapat dari Copa Italia dan sisanya di Liga Champions.
Kendati kalah, Juventus masih memuncaki klasemen sementara. Paulo Dybala dkk masih berada di posisi terdepan dengan raihan 75 poin dari 28 laga. Well, setidaknya kepongahan Juve sedikit terkoreksi lah.
Dari berbagai sumber