Dengan demikian total frekuensi perjalanan KA Bogor-Sukabumi menjadi 12 kali perjalanan per hari.
Untuk memaksimalkan pelayanan masyarakat pengguna kereta dan memberikan alternatif transportasi bagi warga Sukabumi dan Bogor, PT PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memutuskan untuk menambah frekuensi perjalanan kereta api (KA) Pangrango sebanyak 6 kali sehari.
Warganet Sukabumi sudah tahu dengan info ini? Berikut lima info yang dirangkum sukabumiXYZ.com dari berbagai sumber.
[1] KA Pangrango ditambah frekuensinya sebanyak 6 kali perjalanan
KAI menambah frekuensi perjalanan KA Pangrango yang melayani relasi Bogor-Sukabumi PP sebanyak enam perjalanan. Perjalanan pertama KA Pangrango Tambahan ini diberangkatkan pada Selasa, 14 Mei 2019 dan tiket bisa dipesan sejak 10 Mei 2019 di seluruh channel penjualan KAI.
[2] Kapasitas sama dengan eksisting
KA Pangrango Tambahan ini dipastikan memiliki kapasitas penumpang yang sama dengan KA Pangrango eksisting. Adapun kapasitas kereta eksekutif terdiri atas 50 tempat duduk dan empat kereta ekonomi dengan kapasitas 424 penumpang. Totalnya adalah 474 tempat duduk dalam satu rangkaian.
BACA JUGA:
Walah, 67 titik di jalur kereta Sukabumi-Bogor rawan musibah, ini 5 info gen XYZ mesti tahu
Memahami ideologi politik serikat buruh di Sukabumi pasca kemerdekaan
Djomhari, sang penakluk joki Eropa di arena pacuan kuda Sukabumi yang tewas misterius
[3] Tarif juga sama
Selain kapasitas penumpang, tarif KA Pangrango Tambahan juga sama dengan eksisting, yaitu Rp 80.000 untuk kereta eksekutif dan Rp 35.000 untuk kereta ekonomi.
[4] Lokomotif beda
Adapun hal yang baru di KA Pangrango Tambahan ini adalah bahwa KA ditarik menggunakan lokomotif yang diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (INKA), yaitu Lokomotif CC300 Diesel Hidrolik. Lokomotif jenis ini sangat cocok digunakan di medan pegunungan yang berkelok dan menanjak seperti di jalur Bogor-Sukabumi.
Kelebihan lainnya, lokomotif CC300 ini pun lebih mampu menerjang banjir, sebab batas toleransi ketinggian air maksimal adalah 25 cm.
[5] Pertimbangan animo masyarakat dan kemacetan jalan raya
Ada dua pertimbangan mengapa pihak KAI meluncurkan KA Pangrango Tambahan. Pertimbangan pertama adalah animo masyarakat di Bogor dan Sukabumi yang tinggi menggunakan kereta. Pertimbangan lainnya adalah mengantisipasi kemacetan yang parah di jalur jalan raya Sukabumi-Bogor.
“Minat masyarakat Bogor-Sukabumi untuk menggunakan kereta api sangat positif. Rata-rata okupansi KA Pangrango pada akhir pekan mencapai 97% dan hari kerja sebesar 86%. Dengan adanya tambahan jadwal KA Pangrango ini, kami berharap masyarakat dengan mudah untuk melakukan perjalanan dari Bogor ke Sukabumi atau sebaliknya,” ujar EVP Daop 1 Jakarta R. Dadan Rudiansyah dalam keterangannya, Selasa (14 Mei), seperti dikutip dari Antara.
Dadan juga menambahkan kondisi jalan raya Sukabumi-Bogor yang kerap mengalami kemacetan, membuat kereta api jadi moda alternatif pilihan masyarakat.
[dari berbagai sumber]