sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Mengungkap catatan sejarah dan suka duka pembangunan jalur KA Buitenzorg-Soekaboemi

Irman Sufi Firmansyah by Irman Sufi Firmansyah
4 April 2019
in FEATURED, KIPAHARE
0
Mengungkap catatan sejarah dan suka duka pembangunan jalur KA Buitenzorg-Soekaboemi
312
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Molor dari jadwal, Terowongan Lampegan akhirnya diselesaikan oleh pekerja perkebunan.

Ada yang menarik dalam perayaan Hari Jadi ke 105 Kota Sukabumi tahun ini, Komunitas Reenactor Explore Kipahare (REK) melakukan kegiatan reka ulang peristiwa di Stasiun Kota Sukabumi dengan kostum ala pejuang pada masa kolonial, Minggu (31/3/2019).

Dalam kegiatan tersebut, sekaligus membahas sejarah pembangunan jalur kereta api (KA) relasi Buitenzorg (Bogor) – Soekaboemi oleh Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah, sejarah lokal yang minim informasi. Selain itu, juga dipaparkan mengenai perkembangan double track oleh Pembina Yayasan Dapuran Kipahare, H. Asep Deni.

Menurut ketua REK yang diwakili oleh Heri Sake, kegiatan tersebut diikuti lembaga-lembaga di bawah naungan Yayasan Dapuran Kipahare seperti Komunitas Kuliner Sukabumi (Kukis), Museum Barbeque Kipahare, Sosial Adventure Kipahare, Peterpan dan Relawan Pelestari Cagar Budaya (RPCB). Tak hanya itu, kalangan milenial hingga anak-anak pun banyak yang ikut terlibat, Gaess.

View this post on Instagram

A post shared by SukabumiXYZ.com (@sukabumixyz_com)

Kegiatan sendiri mendapat dukungan dari PT KAI Daops I yang diwakili Kepala Stasiun Kota Sukabumi Heru Salam yang menyambut baik upaya pelestarian cagar budaya tersebut.

Nah, Gengs, berikut adalah hal-hal menarik yang terjadi saat proses pembangunan jalur KA dari Bogor-Sukabumi hingga ke Cianjur.

[1] Proses perencanaan yang panjang dibanding pembangunannya

Pembangunan jalur KA relasi Buitenzorg-Soekaboemi bukanlah pembangunan jalur pertama, karena jalur pertama yang dibangun pemerintah Hindia Belanda adalah di Semarang pada 1864, dilanjut pembukaan jalur Semarang-Tanggung pada 1867.

Pembangunan jalur KA Buitenzorg-Soekaboemi merupakan bagian dari pembangunan jalur Buitenzorg-Tjitjalengka pasca-pembangunan jalur Batavia-Buitenzorg tahun 1869. Pada tahun yang sama JA Kool mulai membuat proposal pembangunan jalur KA Buitenzorg-Tjitjalengka sekaligus melakukan studi mengenai lebar rel yang diperlukan.

Namun, baru pada 1872 proposal tersebut dilanjutkan oleh David Marschalk, mantan perwira Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL), yang kemudian beralih profesi menjadi teknisi perkeretaapian.

Empat tahun kemudian, yakni 1976, David melakukan feasibility study di wilayah Sukabumi. Pada tahapan ini ia merekam beberapa poin seperti ditemukannya dua sungai antara Benda (Cicurug) dan Karang Tengah (Cibadak) yang membutuhkan adanya jembatan panjang. Selain itu, dibuat pengaturan rel di tepi kanan Tjitjatih dan juga beberapa jembatan di sekitar Gandasoli dan Tjireungas.

Kemudian April 1878 dilakukan survey untuk mengetahui material pendukung bahan bakar yaitu batubara, salah satu tempat yang berpotensi kandungan batubara yaitu di Tjikukulu. Sementara itu, kemungkinan jalur KA harus menembus Gunung Kancana di Tegalnangka pun mulai direncanakan.

[2] Proses Simultan yang cepat

Izin pembangunan jalur KA Buitenzorg-Soekaboemi baru keluar pada 6 Juni 1878 melalui Staatsblad nummer 201. Rencana Maarschalk & Mijners diterima melalui peta dasar dan rincian pembangunan mulai dari Buitenzorg hingga Tjisokan.

Khusus untuk wilayah Soekaboemi, diperinci melalui tiga tahap yaitu ruas Buitenzorg-Paroengkoedah sepanjang 27 km, Paroengkoedah-Soekaboemi sepanjang 31 km dan Soekaboemi-Tegal Tjiandjoer yang berfokus di Tegalnangka karena adanya terowongan.

Meskipun proses pembangunannya seperti dibuat bertahap, tetapi sebenarnya dilakukan secara bersamaan untuk mempercepat waktu. Groundbreaking dilakukan pada Agustus 1878, disertai land clearing untuk perataan, penimbunan, dan pembobokan tanah dataran tinggi dan gunung. Hingga Januari 1879, sekira 37.623 meter kubik tanah digerus saat perataan dan pembobokan.

Proses pembangunan ini disertai dengan penanaman pohon-pohon randu di beberapa titik untuk pemasangan kawat telegraf, termasuk di Tegalnangka. Selain itu, beberapa jembatan sementara pun dibangun untuk keperluan pengiriman material seperti di daerah Tjilubang, sehingga struktur beton untuk jembatan dan tanggul pun langsung dikerjakan.

Sepanjang tahun 1879, bangunan pendukung dibuat mirip bengkel kayu di halaman Stasiun Buitenzorg dan Kantor Staf di Tjibadak.

BACA JUGA:

Menyingkap alasan MH Thamrin batal menjadi Burgemeester Soekaboemi

Akhir tragis “Si Rambo”, Wali Kota Sukabumi pertama

Catatan dari balik sejarah Balai Kota Sukabumi, dari Lie Ek Tong, resesi ekonomi, hingga sosok hitam

Tjikasintoe, mengeksplorasi mitos dan kisah heroik di Cidadap Sukabumi >

{3] Terhalang pelbagai kendala

Banyak kendala dalam proses pembangunan jalur KA Buitenzorg-Soekaboemi, dari mulai kontur tanah yang bergelombang, berbeda dengan di wilayah Jawa Tengah, cukup menyulitkan para pekerja karena peralatan yang digunakan pada saat itu belumlah canggih.

Bahkan nih, Gaess, proses pemindahan tanah dan material dari satu titik ke titik lain, dilakukan dengan cara ditarik kerbau dan sapi. Akibatnya, ketika hewan-hewan tersebut terserang penyakit dan menyebabkan kematian, proses pekerjaan pun menjadi tertunda. Selain itu, faktor cuaca seperti hujan mengakibatkan longsor dan banjir di beberapa titik. Misalnya, sempat terjadi longsor di sekitar wilayah di Tjigombong dan Tjitjurug pada sekira Agustus 1879.

Belum lagi kendala seringnya terjadi pergantian kontraktor akibat sulitnya medan pekerjaan. Pada awalnya Nederlandsch Indie Spoorweg Maaschapij (NISM) yang mengajukan proposal, namun karena terkendala masalah keuangan dan sulitnya kontur di wilayah Soekaboemi akhirnya pekerjaan diambil alih Staatspoorwegen (SS), sebuah perusahaan milik pemerintah Belanda.

Belum lagi, tenaga kerja juga tidak mudah didapatkan sehingga harus mengerahkan para pekerja dari wilayah lain, seperti dari Jawa dan orang Tionghoa. Namun, setelah tenaga kerja tersedia, ternyata kendala masih muncul, misalnya berkembangnya isu mistis sehingga sebagian pekerja menolak bekerja di beberapa titik.

Salah satu titik pekerjaan yang diisukan terkait tahayul adalah saat membobok terowongan Lampegan pada 1879, para pekerja menolak bekerja karena takut akan mendapatkan amarah dari para penunggu di gunung tersebut. Faktanya, memang beberapa orang meninggal dunia saat pembobokan terowongan dilakukan baik akibat penyakit maupun kecelakaan kerja.

Lucunya lagi nih, Gengs, saat musim panen dan tanam tiba, para pekerja ini pergi begitu saja meninggalkan pekerjaan dengan alasan mengurus sawah mereka. Sementara pekerja Tionghoa terkendala hanya saat perayaan tahun baru Imlek, mereka juga menghilang hanya untuk merayakannya di beberapa tempat sekitar Buitenzorg dan Batavia.

Nah, Gaess, berbicara soal upah, ada perbedaan besaran upah untuk kuli dari Jawa dan Sunda. Untuk penduduk jawa dan lokal dibayar antara 0.25-0.40 Foundsterling (f) per hari, dan untuk kuli Tionghoa f.0.20-f.1,-, serta mandor f.0.75.

[4] Penyelesaian jalur awal

Pemerintah Hindia Belanda melakukan percepatan proses pembangunan dengan pola memasang rel langsung untuk lokasi yang sudah siap, sehingga bisa menggunakan KA untuk pengiriman materialnya. Beberapa teknologi semacam kompresor dan boiler juga didatangkan untuk membantu pembobokan terowongan di Tegalnangka.

Hingga akhir 1880 sudah banyak perkembangan, gudang batubara dan waduk air dibangun di Tjibadak, kemudian bangunan-bangunan di sekitar Stasiun Soekaboemi diratakan untuk persiapan pembangunan gedung stasiun.

Setahun kemudian, pada 1881, Halte Tjisaat mulai dibangun. Material pendukung dengan cepat tersedia termasuk untuk bahan bangunan Stasiun Soekaboemi. Akses jalan dari Stasiun Soekaboemi ke alun-alun pun mulai dilakukan pemadatan. Sementara gudang barang dan material juga sudah dibangun di sisi stasiun, termasuk material kayu untuk bangunan stasiun dan jalur KA.

Mei 1881, jalur sudah hampir memasuki Tjitjurug, namun pekerjaan sempat tertunda akibat hujan deras berhari-hari. Bahkan, sempat dilaporkan pekerja yang kelelahan dan meninggal dunia, sehingga menjadi alasan penundaan pekerjaan. Padahal, trek keseluruhan yang sudah diselesaikan, sudah mencapai 32.407 meter linier

Saat penundaan pekerjaan, sebagian pekerja juga memilih pulang karena alasan memasuki masa panen. Akhirnya proses pekerjaan pun dilanjutkan dengan tenaga kerja yang tersisa.

Hingga Juli 1881, Halte Tjitjurug selesai dibangun dan langsung dilengkapi furnitur dan perabotan yang dibutuhkan.. Sementara Stasiun Soekaboemi baru sampai tahap pemasangan bata dan kayu. Untuk kebutuhan bata, disuplai dari beberapa daerah seperti Tjijati, Gandasoli, dan Soekaboemi.

Jalur KA Buitenzorg-Tjitjoeroeg resmi dibuka pada 5 Oktober 1881 dengan meriah, beberapa pejabat dan tuan perkebunan menjadi penumpang pertama hingga ke Stasiun Paroengkudah, diiringi orkestra dan disambut dengan gamelan Sari Oneng Parakansalak. Baca Personel Sari Oneng Parakansalak, pionir mogok tenaga kerja Sukabumi di pentas internasioal dan Upaya mengembalikan kemasyhuran Sari Oneng Parakansalak ke Sukabumi.

Nahasnya, Gengs, pasca-upacara peresmian jalur KA Buitenzorg-Tjitjoeroeg, KA sempat tergelincir dan terjadi kecelakaan. Akibatnya, salah seorang petugas KA mengalami patah kaki karena terlindas.

[4] Terowongan Lampegan diselesaikan oleh pekerja perkebunan

Proses pembangunan berikutnya menuju Soekaboemi nyaris tanpa hambatan berarti karena keperluan mendasar di lapangan sudah dipersipkan pada fase pertama. Pembangunan jembatan di ruas Paroengkudah-Soekaboemi dilakukan dengan menggunakan material besi. Stasiun Soekaboemi sendiri selesai dibangun pada akhir Januari 1882 dan langsung diperlengkapi dengan peralatan teknis kereta api termasuk Turntable.

Sebuah jam buatan FM Ohlenroth tahun 1881 juga dipajang di Stasiun Soekaboemi. Stasiun ini dikategorikan sebagai Stasiun Kelas III dengan merekrut beberapa pejabat yaitu kepala stasiun (Onder Commis I), juru tulis I atau Telegrafis (pribumi), ranger meester, dan juru langsir (pribumi).

Sementara itu, pembangunan jalur KA ruas Soekaboemi-Tjiianjoer berfokus di Tegalnangka dimana proses pembobokan terowongan masih harus diselesaikan. Karena molor dari jadwal, akhirnya pembangunan tersebut dikerjasamakan dengan onderneming Tjibokor untuk mengerahkan pekerja perkebunan dalam menyelesaikan terowongan tersebut.

Van Beckman, sang pemilik perkebunan menyetujui dengan syarat dibuatnya stasiun yang tidak jauh dari perkebunannya untuk memudahkan distribusi hasil produksi perkebunan. Maka disepakatilah pembangunan sebuah halte di mulut terowongan arah Tjianjoer, yaitu Stasiun Lampegan.

Pada 21 Maret 1882, akhirnya jalur Tjitjoeroeg-Soekaboemi pun dibuka untuk umum, disusul kemudian pekerjaan terowongan Lampegan juga selesai ditembus. Para pekerja merayakannya dengan sebuah pesta yang dihadiri para pejabat Belanda. Pesta dihibur oleh grup ronggeng lokal, Nyi Sadea. Nyi Sadea ini seorang wanita cantik yang disukai para pejabat dan menak yang hadir pada acara pesta.

Proses pembangunan jalur KA Soekaboemi hingga ke Tjianjoer selesai tahun 1883, ditandai dengan dibukanya jalur tersebut pada 10 Mei 1883.

Wah, buat gen XYZ Sukabumi yang hobi naik KA, kini kita jadi tahu ya suka duka selama proses pembangunan jalur KA ini. Bisa kalian bayangkan, Gengs, pembangunan double track saat ini saja mungkin membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun, meskipun didukung peralatan canggih. Kebayang kan bagaimana rumitnya proses pembangunan jalur KA Buitenzorg hingga Tjianjoer ini?

View this post on Instagram

A post shared by SukabumiXYZ.com (@sukabumixyz_com)

Nah, fyi nih, Gengs, para reenactor yang dipandu Irwan Irhas, kemudian melanjutkan kegiatan hari jadi ke-105 Kota Sukabumi dengan mengunjungi Museum Pegadaian dan Rumah Tahanan Bung Hatta.

Kegiatan penelusuran dan reenactor ini dilakukan setiap bulan lho, dengan melakukan kunjungan ke beberapa tempat bersejarah. Buat gen XYZ Sukabumi yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini, bisa ikut seru-seruan dengan mengenakan kostum reka ulangnya tuh.

Eiya, hampir lupa nih Gengs. Usai pesta perayaan, Nyi Sadea dikabarkan menghilang dibawa seseorang, entah siapa. Masyarakat setempat memercayainya jika wanita cantik itu dibawa mahluk halus ke alam gaib, dan konon masih sering menampakan dirinya hingga kini. Duh!

Tags: #KabupatenSukabumi#KeretaApi#Kipahare#KotaSukabumi#Sejarah#SejarahSukabumi#Sukabumi
Share125Tweet78

Related Posts

Foto puncak Gunung Gemuruh terbaru dilihat dari puncak Gunung Gede. l Istimewa

5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?

by Feryawi Heryadi
27 January 2023
0

sukabumixyz.com l Sering kita alami ya Gaess, seiring waktu berjalan selama puluhan hingga ratusan tahun, banyak tempat yang berganti nama...

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

by Feryawi Heryadi
13 November 2022
0

sukabumixyz.com l Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November selalu diperingati khidmat setiap tahun. Hari ini, seluruh bangsa Indonesia mengenang...

5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

by Feryawi Heryadi
13 November 2022
0

sukabumixyz.com l Nasib orang siapa yang tahu ya Gengs. Untung mustahil dibendung dan malang tak bisa diadang. Terkadang, ketika sedang...

Keturunan Nabi SAW, Gen XYZ wajib tahu 5 fakta KH Ahmad Sanusi Pahlawan Nasional asal Sukabumi

Keturunan Nabi SAW, Gen XYZ wajib tahu 5 fakta KH Ahmad Sanusi Pahlawan Nasional asal Sukabumi

by Feryawi Heryadi
10 November 2022
0

sukabumiXYZ.com l Bikin bangga nih Gaess, Sukabumi kini memiliki Pahlawan Nasional, setelah KH Ahmad Sanusi menjadi satu di antara lima...

Kenali Kuy Gengs, 5 Fakta Jipeng, Seni Tari Kolaboratif dari Sukabumi

Kenali Kuy Gengs, 5 Fakta Jipeng, Seni Tari Kolaboratif dari Sukabumi

by Feryawi Heryadi
24 October 2022
0

sukabumiXYZ.com l Kalian pasti tahu kan Gengs, masyarakat Sunda yang mayoritas tinggal di Jawa Barat memiliki banyak seni tradisional, terutama...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

22 July 2018
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

18 April 2021
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Jalan Tol Bocimi Seksi 2. l Istimewa

Pantang Menyesal Ya Gengs, Ini Lho 5 Keuntungan Tinggal di Sukabumi

26 March 2023
Mengintip 5 Penampakan Kota Mati di Sukabumi. l YouTube: Firmansyah Alfikri

Sambil Gemetar Intip 5 Penampakan Kota Mati Sukabumi, Gen XYZ Sudah Tahu?

24 February 2023
Foto puncak Gunung Gemuruh terbaru dilihat dari puncak Gunung Gede. l Istimewa

5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?

27 January 2023
Gempa Bumi Sukabumi

5 Sesar Berdampak Langsung ke Wilayah Sukabumi, Gen XYZ Wajib Waspada

30 December 2022
Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

13 November 2022
  • Pantang Menyesal Ya Gengs, Ini Lho 5 Keuntungan Tinggal di Sukabumi
  • Sambil Gemetar Intip 5 Penampakan Kota Mati Sukabumi, Gen XYZ Sudah Tahu?
  • 5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?
  • 5 Sesar Berdampak Langsung ke Wilayah Sukabumi, Gen XYZ Wajib Waspada

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ