Parpol mulai atur strategi, nama-nama calon peserta Pilbup 2020 pun mulai berseliweran di media sosial!
Tahun politik 2019 sudah “hampir” berakhir dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Menjelang tahun 2020, ternyata bakal menjadi tahun politik juga. Sebanyak 270 daerah bakal menggelar Pilkada Serentak di tahun depan, salah satunya Kabupaten Sukabumi. Wah, semoga hiruk pikuknya semoga saja tak terlalu menguras energi seperti perhelatan Pilpres dan Pilkada di tahun 2019 ini ya, Gaess.
Nah, kalian terutama kalangan milenial Sukabumi yang sudah mempunyai hak pilih, jangan lupa pantau berbagai perkembangan kabar dan rumor menjelang Pilbup Sukabumi 2020. Ingat selalu bahwa nasib daerah kalian tergantung dari pilihan kalian di tahun depan itu. So, pastikan untuk terus memantau perkembangan seputar Pilbup Sukabumi 2020, termasuk calon-calonnya yang namanya mulai muncul di berbagai platform sosial media.
Berikut lima info dan perkembangan yang harus diketahui milenial Sukabumi.
[1] KPU Sukabumi sudah ajukan anggaran ke Pusat
Update terbaru dari dari penyelenggara Pilbup Sukabumi 2020, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi menyatakan sudah mengajukan anggaran Pilkada kepada KPU Pusat. “Kita sudah ajukan anggaran untuk pelaksanaan Pilkada 2020 nanti,” ujar Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman seperti dikutip dari Antara, Selasa (18 Juni).
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan pihaknya membuat pengajuan anggaran berdasarkan tahapan-tahan Pilbup yang telah ditetapkan pihak KPU Pusat. Tak sampai di situ, KPU Kabupaten Sukabumi bahkan sudah mengajukan anggaran kontigensi untuk mengantisipasi kejadian-kejadian di luar prediksi. “Satu paket. Termasuk jika ada kejadian semisal PSU (penghitungan suara ulang),” ucap Ferry.
[2] KPU Kabupaten menunggu PKPU
Lalu bagaimana terkait persiapan teknis lainnya, Ferry menyatakan masih menunggu instruksi dari KPU RI. KPU RI sendiri kabarnya masih merancang Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). “KPU RI baru merancang PKPU terkait tahapan pada Juni ini,” ungkapnya.
FYI Gaess, tahapan Pilkada sendiri akan dimulai pada September 2019, tepat satu tahun dari pelaksanaan pemungutan suara.
[3] Parpol “mulai” atur strategi
Pihak yang melakukan persiapan tentunya tak hanya KPU, namun juga para parpol. Rumornya nih Gaess, berbagai parpol di tingkatan Kabupaten Sukabumi sudah mulai mengatur strategi. Salah satu langkah politik parpol yang teranyar terpantau media di antaranya pertemuan antara para petinggi empat partai (PKB, PPP, PAN dan Gerindra) dan juga kabarnya plus PKS.
Mengutip sukabumiupdate.com, pertemuan para petinggi parpol itu bahkan sudah kedua kalinya. Pertemuan tersebut digelar di rumah peristirahatan Ketua DPC Partai Gerindra Yudha Sukmagara. Lima partai yang bertemu kali ini jika berkoalisi sudah mengumpulkan 33 kursi, dari 50 kursi yang ada di DPRD Kabupaten Sukabumi hasil pemilihan legislatif 2019 silam.
Para petinggi partai yang sudah bertemu dua kali itu adalah Yudha Sukmagara (Ketua DPC Partai Gerindra), Yusuf Maulana (Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi), Mansuruddin (Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi), Asep Supriyatna (Ketua PKB Kabupaten Sukabumi), dan Yusuf Ridwan (Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi).
Lalu apa yang sebenarnya dibahas dalam pertemuan ini? Jawabannya normatif, silaturrahmi usai lebaran sekaligus membahas isu terkini. Yah, begitulah. Namanya juga politisi ya, Gaess. Gak asyik kalau gak rahasia-rahasiaan… Hehe.
Editor’s Picks:
Bupati Sukabumi (masih) birokrat dan politikus? Anggap 5 figur ini hanya ujian dari Tuhan ya Gaess
2020 digelar Pemilihan Bupati Sukabumi, ini 5 infonya Gengs
[4] Nama-nama calon peserta Pilbup mulai bermunculan
Pilbup-nya masih sekitar setahun lagi, tapi tak mengherankan jika nama-nama yang berpotensi menjadi masuk menjadi calon peserta sudha mulai berseliweran terutama di berbagai media sosial. Siapa saja sih?
Nama yang pertama dan kedua yang harus disebut tentu saja petahana: Bupati Marwan Hamami dan Wabup Adjo Sarjono. Bisa saja mereka maju bersama lagi, atau berpisah dan saling berkompetisi. Di luar nama petahana, bermunculan nama-nama lain dari mulai kalangan birokrasi, anggota legislatif, tokoh masyarakat, akademisi , dan lain-lain.
Dari kalangan birokrasi nama Sekda Iyos Somantri muncul deras ke permukaan. Di berbagai platform media sosial bahkan nama Iyos gencar dipasangkan dengan Wabup Adjo. Nama berikutnya adalah Asep Deni dari kalangan akademisi dan aktivis. Lalu dari kalangan anggota legislatif juga muncul nama Reni Marlinawati dari PPP pusat.
Jangan juga mencoret nama-nama petinggi partai seperti Yudha Sukmagara, Yusuf Maulana, Mansuruddin, Asep Supriyatna, dan Yusuf Ridwan.
[5] Gelaran 270 Pilkada Serentak pada 2020
Untuk diketahui, tahun 2020 mendatang bakal kembali digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di sejumlah daerah. Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar menjelaskan pelaksanaan Pilkada Serentak yang akan diselenggarakan pada Tahun 2020 akan diikuti oleh 270 Daerah.
“Ke-270 daerah itu rinciannya adalah 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dab 37 Kota. Semula Pilkada Serentak 2020 seharusnya diikuti 269 Daerah, namun menjadi 270 karena Pilkada Kota Makassar diulang pelaksanaannya,” kata Bahtiar seperti dikutip dari Antara, Kamis (13 Juni).
Pilkada serentak 2020 ini merupakan Pilkada serentak gelombang keempat yang dilakukan untuk kepala daerah hasil pemilihan Desember 2015. Dari 270 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak itu terdap 9 Provinsi yang akan menyelenggarkan Pemilihan Gubernur (Pilgub), yaitu: 1. Sumater Barat; 2. Jambi; 3. Bengkulu; 4. Kepulauan Riau; 5. Kalimantan Tengah; 6. Kalimantan Selatan; 7. Kalimantan Utara; 8. Sulawesi Utara; dan 9. Sulawesi Tengah.
Adapun daerah kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada Serentak pada 2020 di antaranya: 1. Kota Medan; 2. Kota Bukittinggi; 3. Kota Dumai; 4. Kab. Batang Hari; 5. Kab. Musi Rawas; 6. Kab. Lampung Selatan; 7. Kab. Belitung Timur; 8. Kota Batam; 9. Kab. Sukabumi; 10. Kota Depok; 11. Kota Surakarta; 12. Kab. Bantul; 13. Kota Surabaya; 14. Kota Tangerang Selatan; 15. Kota Denpasar; 16. Kota Mataram; 17. Kab. Sambas; dan 18. Kota Banjarmasin.
[dari berbagai sumber]