Figur-figur senior ini masih diisi unsur politikus dan birokrat, Gaess.
Tulisan 1 dari dua tulisan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah mengeluarkan surat No 90/pp.08-SD/32/KPU-Prov/II/2019 tanggal 11 Februari 2019, yang isinya bahwa di Jawa Barat terdapat delapan kota/kabupaten yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak. Kedelapan daerah tersebut yakni Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Bandung, dan Pangandaran, serta Kota Depok.
Nah, khusus untuk Kabupaten Sukabumi, pada 2020 akan menggelar Pilkada Serentak untuk keempat kalinya, Gengs. Tiga kali Pemilihan Bupati (Pilbup) secara langsung sebelumnya dihelat pada 2005, 2010, dan 2015.
Betewe, siapa aja sih figur-figur potensial yang akan maju dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut? Di kalangan senior, sepertinya figur dari kalangan politikus dan birokrat masih tetap diperbincangkan warganet ya, Gaess.
Yah, mau gimana lagi, anggap saja ini hanya cobaan ya, Gengs. Hahaha.
Berikut kelima figur tersebut.
[1] Agus Mulyadi
Agus Mulyadi terbilang politikus senior, dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi. Di Legislatif, Agus tercatat sudah tiga periode menjabat anggota, dan menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2014-2019. Pada Pemilu Serentak 2019, pria asal Cicurug ini kembali terpilih menjadi anggota DPRD dengan memperoleh suara terbanyak di partainya untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 2.
Sayangnya nih, Gaess, karena Partai Golkar bukan lagi sebagai pemenang Pemilu, dipastikan kursi empuk ketua dan palu sidang DPRD akan lepas dari genggamannya.
Untuk maju memperebutkan jabatan Bupati Sukabumi, Agus berpeluang diusung partai beringin, dengan catatan ia bisa merebut kursi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi dari Marwan Hamami.
[2] Marwan Hamami
Marwan Hamami, usianya 56 tahun. Saat ini Marwan menjabat sebagai Bupati Sukabumi yang berpasangan dengan Adjo Sardjono. Selain itu, ia juga pernah menjabat Wakil Bupati Sukabumi periode 2005–2010. Ia diprediksi akan kembali mencalonkan menjadi bupati untuk periode 2021-2026.
Marwan dan Adjo diprediksi akan pecah kongsi. Walaupon Adjo tidak eksplisit akan menjadi penantang Marwan, tetapi berbagai sumber sukabumiXYZ.com menyebut, sulit kedua figur ini kembali bersatu.
Saat ini Marwan masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi. Bergulirnya isu Musdalub di internal Partai Golkar juga diprediksi akan membuat jebolan Universitas Parahyangan, Bandung (S1) dan STIE Indonesia Emas, Bandung (S2) ini akan kehilangan kendali di partai beringin yang sudah dua periode dijabatnya. Namun demikian, sebagai petahana, ia tetap akan kembali bersaing pada Pilkada Serentak 2020 yang akan datang.
Marwan berpeluang diusung Partai Golkar (dengan catatan harus kembali terpilih memimpin DPD Golkar Kabupaten Sukabumi), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, dan Nasional Demokrat (Nasdem)
BACA JUGA:
2020 digelar Pemilihan Bupati Sukabumi, ini 5 infonya Gengs
#Infografis: Enam partai di Sukabumi potensial loloskan wakilnya ke DPR RI, siapa saja?
[3] Dadang Eka Widianto
Dadang Eka Widianto adalah tipikal birokrat pekerja keras di jajaran pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Tidak hanya itu, ditempatkan di dinas manapun, ia selalu memberi warna baru pada dinas yang dipimpinnya, baik saat di Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan ketika diposisikan sebagai Kepala Dinas Perizinan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPPMTSP).
Ketika memimpin DPPMT, Dadang Eka dinilai mampu membuktikan dinas yang dipimpinnya sebagai etalase pertama investasi perkembangan dunia usaha di Kabupaten Sukabumi. Lebih pasnya, di mana Dadang Eka ditempatkan, ia mampu merealisasikan visi misi pimpinan daerah.
Pria jebolan Jurusan Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang kini menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi, ini potensial diusung partai-partai non-parlemen.
[4] Iyos Somantri
Iyos Somantri, pria berusia 56 yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, ini merupakan birokrat tulen. Sarjana Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan dan Universitas Padjadjaran (S2), saat ini menduduki jabatan puncak Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Sukabumi, Seketaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi.
Iyos layak diperhitungkan, selain karena menduduki posisi puncak jenjang PNS di Kabupaten Sukabumi, ia juga memiliki kelebihan lain, yakni merupakan warga Kecamatan Cibadak (Dapil 3). Sebagai warga Cibadak, Iyos merupakan representasi warga Sukabumi non-Cisaat (Dapil 4) dan non-Jampang (Dapil 6) yang pernah memimpin kabupaten terluas kedua se-Pulau Jawa dan Bali ini.
Iyos berpeluang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
[5] Adjo Sardjono
Adjo Sardjono, berkarir sebagai PNS sejak 1981 hingga pensiun di lingkungan Pemkab Sukabumi, dan mencapai puncak karir PNS sebagai Sekda masa jabatan 2011-2015, hingga kemudian terpilih menjadi Wakil Bupati Sukabumi.
Sebagai birokrat, Adjo dikenal santun dan jujur. Meskipun lahir dari keluarga petani kaya, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad (S1), dan Magister Managemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IMMI, Jakarta, ini terbiasa hidup sederhana. Hal inilah yang membuatnya mudah dekat dengan semua kalangan
Adjo berpeluang diusung Partai Demokrat, Partai Gerindra, PKS, PAN, PPP, PKB, dan Nasdem.
Duh ternyata masih dari kalangan politikus dan birokrat ya, Gaess. Hikss…
Betewe, don’t worry, karena tulisan ini terdiri dari dua tulisan. So, nantikan tulisan kedua: Gengs, 5 figur muda ini potensial menjadi Bupati Sukabumi lho