Beda jumlah gay versi KPA dan Yayasan Merkurius Foundation.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi menyatakan, ada ribuan gay atau lelaki seks lelaki (LSL) dari hasil pemetaan sekaligus pendataan yang dilakukan pihaknya sepanjang 2018.
Berikut lima infonya, Gaess.
1. Beda jumlah
Jumlah gay di Kota Mochi ini pada 2015 sebanyak 1.320 orang, namun 2017 menurun menjadi 1.080 orang dan untuk 2018 ini jumlahnya masih di angka ribuan, namun masih dalam pendataan dan pemetaan pihak KPA Kota Sukabumi.
Namun, Yayasan Merkurius Foundation (MF) yang bergerak dalam bidang sosial dan salah satunya layanan kepada warga yang berperilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), menyebut angka berbeda. Yayasan MF menyebutkan setidaknya 4.000 lebih jumlah LSL atau gay di Kota Sukabumi.
2. Faktor penyebab
Ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya gay di Kota Sukabumi seperti pergaulan, kondisi keluarga yang tidak harmonis, kurangnya pemahaman agama, dan lain-lain. Biasanya seseorang mengalami kelainan seksual karena faktor ketahanan keluarga sehingga tidak betah di rumah dan mencari pengakuan di luar rumah, akibatnya terjerumus
BACA JUGA:
1.500 warga Sukabumi tolak LGBT, ini 5 fakta LGBT yang mungkin belum kamu tahu
Ratusan gay dan ibu rumah tangga Kabupaten Sukabumi menderita HIV/AIDS, ini 5 faktanya
3. Menjadi sorotan
Keberadaan gay ini menjadi sorotan, namun jangan dijadikan stigma. Karenanya, KPA berupaya memberikan pemahaman kepada kaum gay Kota Sukabumi agar kembali sehat. Sebab, gay merupakan salah satu penyakit kelainan seksual walaupun memang sulit untuk disembuhkan.
Namun demikian, kepada gay yang sudah dijangkau oleh pihaknya selalu diberikan penyuluhan pertama agar bisa lebih dekat dengan agama, pemberian pemahaman agar keluar dari kelompoknya serta ketahanan keluarga.
BACA JUGA:
Penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi bertambah 92 kasus, ini 5 infonya
Gay di Kota Sukabumi capai 4.000 lebih, Pemkot prihatin, ini 5 infonya
4. Didominasi generasi milenial
Mayoritas gay di Kota Sukabumi berusia produktif yakni dari 15 hingga 40 tahun. Itu artinya kalangan gay ini didominasi generasi milenial Sukabumi.
5. Terus memberi pemahaman
Dia mengatakan KPA sebagai lembaga kemanusiaan terus memberikan berbagai pemahaman kepada kelompok rawan penyebaran HIV/AIDS salah satunya kaum gay agar tidak terbuka dan melakukan aktivitas yang bisa menularkan atau tertular HIV. (dari berbagai sumber)