Dari mulai wafatnya Umar bin Khattab dan Imam Hussein sampai perang melawan kaum Yahudi Khaibar, bulan Muharram menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Hari ini, 1 September 2019 Masehi, bertepatan dengan 1 Muharram 1441 Hijriah menjadi momen umat Islam di Sukabumi memperingati salah satu momen terpenting, Tahun Baru Hijriah. Jika menilik kebahasaan, nama Muharram berasal dari kata “haram” yang artinya suci atau terlarang.
Dinamakan Muharram, karena bulan ini termasuk salah satu bulan suci di mana umat Islam dilarang berperang. Selain bulan Muharram, umat Islam juga dilarang berperang di tiga bulan lain, yaitu bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah dan Rajab.
Nah, seberapa banyak pengetahuan kalian gen XYZ Sukabumi tentang bulan Muharram? Berikut lima peristiwa penting di bulan Muharram yang dirangkum Sukabumixyz.cpm dari berbagai sumber.
[1] HIjrah Nabi Muhammad SAW. dari Mekkah ke Madinah
Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam ditandai dengan peristiwa besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa itu kemudian menjadi penamaan kalender Islam.
Peristiwa hijrah sendiri bermakna sebagai strategi dakwah Rasulullah dalam menanggapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada saat itu di Mekkah.
Kemudian secara filosofi, hijrah juga dimaknai sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Saat berhijrah, maka di dalamnya ada pembelajaran untuk meningkatkan nilai kebaikan untuk diri sendiri. Salah satu contohnya adalah berani meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada sesuatu yang baik.
[2] Wafatnya Umar bin Khattab
Salah satu peristiwa penting di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 1 Muharram tahun 24 H atau sekitar 3 November 644 M, adalah wafatnya Khalifah ke-2, Sayidina Umar bin Khattab. Sang khalifah pemberani wafat di usia ke-63 tahun setelah menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun 5 bulan 21 hari.
Umar sendiri lahir 13 tahun setelah Nabi Muhammad saw. dilahirkan atau sekitar tahun 583 M. Beliau memiliki kesempatan belajar membaca dan menulis sehingga termasuk dari tujuh belas orang yang menguasai baca tulis pada masa itu. Sejak kecil Umar telah menghafal syair-syair sejarah Arab dan nasab.
Umar adalah seorang laki-laki berbadan tegap, pemberani, tegas, keras, dan teguh pendirian. Umar masuk Islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam setelah kenabian, saat itu kaum muslimin hanya berjumlah 39 orang. Umar berkata, “Ketika aku masuk Islam, kaum muslimin yang bersama Nabi Muhammad saw. tidak lebih dari 39 orang. Aku menggenapkannya menjadi 40.”
Islamnya Umar adalah kemuliaan dan sebuah kemenangan, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Abbas, “Ketika Umar masuk Islam, berkatalah kaum musyrikin, ‘Hari ini mereka telah seimbang dengan kita’.”
Setelah Abu Bakar wafat, Umar menjabat sebagai khalifah yang kedua. Ia adalah pemimpin pertama yang diberi gelar Amirul Mukminin (pemimpin kaum Muslimin). Dibalik sikap kerasnya Umar, tersembunyi kelembutan dan kebesaran kasih sayang.
Umar memerintah selama 10 tahun 6 bulan, dan Allah menjadikan Negara yang ia pimpin menjadi negara terkuat pada masanya. Umar meninggal dunia karena ditikam oleh Abu Lu’luah Fairuz, seorang budak Al-Mughirah bin Syu’bah pada hari Rabu tanggal 26 Dzul Hijjah 23 H. dan jatuh sakit selama tiga hari sebelum wafatnya.
Sebelum meninggal, Umar meminta kepada anaknya, Abdullah, untuk memohon izin kepada ‘Aisyah agar dimakamkan di samping kedua sahabatnya, yaitu Rasulullah saw. dan Abu Bakar r.a., Aisyah pun mengizinkannya.
[3] Wafatnya Imam Husein, cucu Rasulullah SAW
Bulan Muharram juga menjadi bulan berduka di mana Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah SAW ini meninggal tepat hari Jumat tanggal 10 Muharram 61 H. Beliau bersama 72 orang lainnya terbunuh saat berperang dengan pasukan suruhan Abdullah bin Ziyad yang dipimpin Umar bin Sa’ad. Korban dari Ibnu Sa’ad sendiri berjumlah 88 orang.
Selain Husein, saudara-saudaranya yang menjadi korban di antaranya Ja’far, Abbas, Abu Bakar, Muhammad, dan Utsman. Jika dihitung keseluruhan, korban meninggal dari keluarga Rasulullah SAW berjumlah 18 orang. Termasuk putera-putera Hasan dan Husein sendiri.
editor’s picks:
[4] Terjadinya perang Khaibar
Satu lagi peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Muharram adalah terjadinya Perang Khaibar. Perang ini terjadi pada bulan Muharram 7 H. Lokasi perang ini adalah di daerah Khaibar. Perang Khaibar merupakan perang untuk menaklukkan Yahudi. Masyarakat Yahudi Khaibar paling sering mengancam pihak Madinah melalui persekutuan Quraisy.
Pasukan muslimin yang dipimpin langsung Nabi Muhammad saw. menyerang benteng pertahanan Yahudi di Khaibar. Langkah taktis itu berhasil sehingga memberikan kemenangan bagi pasukan muslim.
Pascaperang, pihak Yahudi meminta Nabi saw. untuk tidak mengusir mereka dari Khaibar. Sebagai imbalannya, mereka berjanji tidak lagi memusuhi Madinah dan menyerahkan hasil panen kepada kaum muslim dan Rasulullah SAW. saat itu pun menerima tawaran itu. Walau pada akhirnya Yahudi Khaibar mengingkari perjanjian damai itu.
[5] Rasulullah mengirim surat mengajak para raja untuk masuk Islam
Pada tanggal 3 Muharram 7 Hijriah, Rasulullah SAW. mulai berkirim surat-surat kepada raja-raja di berbagai penjuru dunia untuk mengajak mereka memeluk agama Islam. Sejarawan mencatat, jumlah surat yang dikirim Rasulullah itu antara 12 hingga 26 surat, di antaranya dikirimkan kepada Raja Roma, Persia, Habasyah, Bahrain, dan Yaman.
Pengiriman surat ini menunjukkan bahwa cara penyebaran ajaran Islam adalah dengan menggunakan logika, penjelasan, dan argumentasi, bukan dengan pedang. Beberapa tahun setelah pengiriman surat tersebut, Islam menyebar ke berbagai penjuru dunia.
[dari berbagai sumber]