Kroasia adalah negara terkecil yang pernah masuk final Piala Dunia.
Minggu, 15 Juli besok, bakal menjadi pembuktian siapa di antara dua negara Prancis atau Kroasia yang berhak dinobatkan menjadi tim paling jago di jagat raya. Final Piala Dunia adalah pertunjukan olahraga terbesar di dunia. Seluruh mata di seluruh dunia akan tertuju kepada pertandingan final itu, tak terkecuali para sportizen Sukabumi.
Lalu, siapa yang bakal dinobatkan menjadi juara dunia? Ini lima hal yang sportizen mesti tahu menjelang pertandingan final tersebut.
1. Tim Eropa mendominasi Piala Dunia Rusia 2018
Laga sesama negara Eropa di final Piala Dunia Rusia 2018 dipastikans etelah empat negara Eropa masuk ke babak semifinal, Kroatia vs Inggris dan Prancis vs Belgia. Negara di luar Eropa terakhir hanya mampu menembus babak perempat final, yaitu Brazil dan Uruguay dari zona Amerika Selatan. Jadi, apapun hasilnya di final nanti, dipastikan tim asal Eropa akan menjadi juara dunia.
Melihat ke belakang, termasuk piala dunia ini, hanya dua perhelatan piala dunia yang dimenangkan tim di luar Eropa. Keduanya dimenangkan oleh Brazil pada tahun 1994 dan 2002. Selain Brazil, negara di luar Eropa yang memenangkan piala dunia adalah Argentina di tahun 1986.
BACA JUGA:
Mulai Yan Asmi sampai komika Irvan Karta, ini 5 komedian nasional asal Sukabumi
Menelusuri jejak masa lalu Kota Sukabumi berlandaskan resi, ratu, dan rama
2. Kroasia, negara terkecil di final piala dunia dalam 68 tahun terakhir
Dengan hanya jumlah penduduk 4,2 juta jiwa (hanya dua kali penduduk Sukabumi), Kroasia tercatat sebagai negara terkecil yang pernah berlaga di babak final piala dunia sejak terakhir kali Uruguay menembus final di tahun 1950. Kala itu Uruguay menang mengalahkan Brazil dengan skor 2-1. Apakah kali ini Kroasia akan juga mengalahkan Prancis? Hmm…bisa jadi.
Lanjut, selain kecil usia Kroasia sebagai sebuah negara juga tergolong masih muda. Kroatia mendeklarasikan kemerdekaan dari Yugoslavia pada tahun 1991. Artinya kini usia kemerdekaan Kroasia baru 27 tahun.
Prestasi terbaik Kroasia adalah di Piala Dunia 1998 di mana mereka diperkuat para bintang seperti Davor Suker, Zvonimir Boban, Alen Boksic, dan lain-lain mampu menjadi juara tiga. Uniknya, kala itu Prancis menjadi juara dunianya mengalahkan Brazil.
BACA JUGA:
The next Marc Marquez, 5 info Fabio Quartararo sportizen Sukabumi mesti tahu
Ronaldo ke Juve, rumor transfer 5 megabintang sportizen Sukabumi mesti tahu
3. Luka Modrić vs N’Golo Kanté
Mirip seperti Piala Dunia 1998, baik Prancis maupun Kroasia saat ini juga dihuni oleh bintang-bintang sepakbola nomor wahid. Di tahun 1998, Prancis punya Zidane dkk dan Kroasia diperkuat Davor Suker dkk. Kini, perhatian dunia bakal tertuju kepada gelandang enerjik pengatur serangan Kroasia, Luca Modric melawan gelandang bertahan terbaik dunia milik Prancis, N’Golo Kante.
Di usia yang sudah tidak muda lagi, 32 tahun, Modric yang bermain bersama Real Madrid menunjukkan kematangan mengatur skema serangan Kroasia. Tak hanya memberi umpan kepada duo striker Manzukic-Rebic, Modric juga mempunyai kemampuan menjebol gawang lawan dari luar kotak penalti. Maka, keberadaan Modric di tim Kroasia adalah kunci.
Namun demikian melawan Prancis, Modric takkan dengan mudah melakukan tugasnya. Apa pasal? Prancis punya gelandang bertahan tangguh dengan nama Kante. Gelandang milik Prancis telah tiga tahun membuktikan kehebatannya di Liga Inggris bersama Leicester dan Chelsea. Ia mempunyai kemampuan melakukan intersepsi bola dan blok yang bagus. Modric takkan mudah mengalahkan Kante.
BACA JUGA:
Gak kuat beli, gen Y Sukabumi bisa pilih 5 smartphone mirip iPhone X ini
Mau tau apa yang dipamerkan di Museum Kipahare Sukabumi? Ini 5 infonya
4. Kroasia teruji soal adu penalti, bagaimana dengan Prancis?
Mental Kroasia dinilai lebih bagus ketimbang Prancis. Selain posisinya yang underdog, Kroasia sudah beberapa kali selamat dari lubang jarum, di antaranya adu penalti. Sementara Prancis belum merasakan atmosfer adu penalti. Jadi, jika pertandingan final nanti harus diakhiri dengan adu penalti, maka Kroasia dengan kiper handalnya, Subasic punya pengalaman lebih.
Namun demikian, Prancis juga punya kiper handal dalam diri Hugo Lloris. Kiper dan kapten ini matang di kerasnya liga Inggris bersama Tottenham Hotspur. Melawan Belgia, Lloris berulang kali emmbuat penyelamatan gemilang. Oleh karena itu, Prancis pun bisa mengandalkannya jika adu penalti harus dilakukan melawan Kroasia.
BACA JUGA:
Privet Sukabumi, Prancis termahal Swedia termurah, 5 unik perempatfinal Piala Dunia
Mulai silat sampai muay thai, ini 5 info komunitas MMA di Sukabumi
5. Faktor Didier Deschamps
Prancis jelas mendapatkan keuntungan lainnya sebagai tim yang pernah tiga kali bermain di babak final piala dunia. Bahkan, pada Piala Dunia 1998, Prancis bisa memenangkannya dan menjadi juara dunia. Uniknya, kapten tim Ayam Jantan waktu itu adalah Didier Deschamps. Ya, Deschamps lah yang kini menjadi pelatih dan membawa Kylian Mbappe dkk melaju ke final.
Apa itu artinya? Bisa tidak ada artinya, bisa juga berarti segalanya. Deschamps tentu saja akan memberikan tips jitu kepada para pemainnya bagaimana cara bersikap di final piala dunia. Soalnya, pertandingan nanti bukan hanya akan ditentukan oleh skil pemain dan keberuntungan, tapi juga dengan sikap yang tepat. Begitu kata komentator ulung Bung Kusnaeni.
Jadi, apa prediksi kamu sportizen Sukabumi tentang pertandingan itu? Siapa menang? Berapa skornya? Silakan terserah kalian, kami sendiri redaksi sukabumiXYZ.com punya prediksi pertandingan akan berakhir dengan adu penalti dan akan dimenangkan oleh Prancis. Maaf ya, Kroasia! (dari berbagai sumber)