Tol Ciawi-Sukabumi akan diteruskan hingga ke Cianjur terus ke Padalarang, lalu dari Bandung, Tasikmalaya hingga Cilacap dan akan dilanjutkan hingga Yogyakarta!
Tol Bocimi memang baru satu seksi yang selesai sepanjang 15,35 kilometer dari Ciawi sampai Cigombong, dari total 4 seksi sampai Kota Sukabumi. Namun, setidaknya perjalanan dari Sukabumi ke arah Jakarta bisa menghemat waktu 1 atau 2 jam. Biasanya perjalanan dari Cicurug ke Ciawi memakan waktu 1 jam hingga 1,5 jam, lewat tol seksi I hanya membutuhkan waktu 15 menit sampai 20 menit saja.
Besar harapan masyarakat Sukabumi tol akan sampai ke Sukabumi kota dan berdampak pada semakin berkembangnya perekonomian di Sukabumi. Setelah sampai Sukabumi, tol lalu akan berlanjut sampai Cianjur dan Padalarang (Bandung).
Nah, apa kabarnya rencana pembangunan tol Sukabumi-Cianjur? Berikut lima info gen XYZ Sukabumi mesti tahu.
1. Tol Sukabumi-Cianjur mulai dibangun 2021
FYI, pemerintah merencanakan setelah sampai Sukabumi, jalan tol akan menyambung ke Cianjur hingga Padalarang. Menurut Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono, informasi yang ia peroleh dari Dirjen Binamarga menyebutkan pembangunan jalan tol seksi II Cigombong-Cibadak akan diresmikan pada 2020 mendatang.
“Lalu, Sukabumi Barat-Sukabumi Timur bahkan lanjut sampai Cianjur-Ciranjang (dimulai) pada tahun 2021,” ujar Adjo saat hadir dalam peresmian tol Bocimi, Seksi I Ciawi-Cigombong, Sabtu 1 Desember lalu.
2. Skema besar pembangunan Jalan Trans Jawa Bagian Selatan
Kabar kepastian pembangunan tol sampai ke Cianjur dan Padalarang juga diungkapkan di waktu yang berbeda oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Ia bahkan mengatakan pembangunan tol Sukabumi Cianjur merupakan bagian dari pembangunan Jalan Trans Jawa bagian Selatan.
“Tol Ciawi-Sukabumi akan diteruskan hingga ke Cianjur terus ke Padalarang. Kemudian dari Bandung, Tasikmalaya hingga Cilacap dan akan dilanjutkan hingga Yogyakarta,” ujar Menteri Basuki di Bandung, Minggu, 2 Desember lalu seperti dikutip dari Antara.
BACA JUGA:
Mangkrak 18 tahun, ini 5 catatan jalan panjang pembangunan Tol Bocimi
Tol Bocimi beroperasi akhir Oktober, ini 5 info netizen Sukabumi mesti tahun
Tol Bocimi dioperasikan Oktober 2018, namun masih ada kendala, ini 5 infonya
3. Tol Jawa bagian selatan untuk imbangi utara
Pembangunan Jalan Trans Jawa bagian Selatan lebih lanjut ditegaskan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto diharapkan menjadi penyeimbang lalu lintas di bagian utara. Pembangunan tol sendiri akan dilakukan secara selektif dan bertahap berdasarkan kebutuhan.
“Tidak semuanya harus tol saat ini, sebagian yang belum membutuhkan tol akan menyambung dengan jalan arteri karena ada jalan arteri nasional yang sudah empat lajur,” kata Sugiyartanto seperti dikutip dari Antara. Itu artinya, selain pembangunan tol, revitalisasi dan pembenahan jalan non-tol pun akan dilakukan secara komprehensif.
4. Tol Sukabumi-Cianjur atasi macet Puncak
Salah satu tujuan lain Pemerintah Pusat mewujudkan tol Sukabumi-Cianjur-Padalarang adalah untuk menekan kemacetan sebelum membangun jalur Puncak 2. Menteri Bappenas RI Bambang Brodjonegoro, April lalu mengatakan kemacetan di wilayah Puncak, Bogor, Cianjur hingga Ciawi, Sukabumi teratasi dengan dibangunnya tol baru di kawasan tersebut.
“Yang paling penting itu perlunya tol Jakarta-Bandung yang Sukabumi via Cianjur itu untuk mengurangi beban yang ada di Puncak,” kata Brodjonegoro seperti dikutip dari Antara.
5. Dampak positif pada perekonomian Sukabumi
Pembangunan infrastruktur Jawa Barat bagian Selatan ke depan sangat diperlukan karena populasi penduduknya yang besar dan memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan seperti pertanian dan sektor pariwisata. Jawa Barat bagian Selatan, termasuk Sukabumi,memiliki pesona alam pegunungan dan banyak pantai indah yang belum dikembangkan.
Pernyataan itu diamini oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Selain mengurai kemacetan, Fahmi berharap pembukaan tol jadi potensi pengembangan berbagai usaha seperti wisata kuliner dan lain sebagainya. Sukabumi tidak lagi hanya menjadi tempat singgah melainkan tempat tinggal yang nyaman bagi para wisatawan.
Bila hal ini terwujud maka roda pergerakan ekonomi masyarakat akan semakin maju dan berkembang. Kondisi tersebut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga ya, Gaess! (dari berbagai sumber)