sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Tumbuhan dari Khayangan dan kisah herois romantis di balik berdirinya Kota Sukabumi

Irman Sufi Firmansyah by Irman Sufi Firmansyah
7 February 2019
in FEATURED, KIPAHARE
0
Tumbuhan dari Khayangan dan kisah herois romantis di balik berdirinya Kota Sukabumi
923
SHARES
7.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tumbuhan penanda awal Sukabumi.

Halo gen XYZ, saat ini sukabumixyz.com memiliki rubrik khusus bernama Kipaharé. Rubrik ini khusus mengulas kegiatan-kegiatan komunitas kesukabumian yang positif dan bermanfaat tentunya.

Mungkin sebagian besar gen XYZ Sukabumi banyak yang belum mengetahui apa itu Kipaharé. Sebagian mungkin hanya mengenal lembaga yang menggunakan nama terkait seperti Yayasan Dapuran Kipaharé, atau nama museum, dan komunitas-komunitas yang berlabelkan Kipaharé.

View this post on Instagram

A post shared by SukabumiXYZ.com (@sukabumixyz_com)

Kipaharé ternyata bukan sembarang nama lho, Gaess, tapi memiliki makna filosofis yang juga berkaitan dengan wilayah yang kita diami, Sukabumi.

Pengen tau lebih lanjut? Simak lima fakta tentang Kipaharé ini ya, Gengs.

1. Tumbuhan dari Kahyangan yang bertuah

View this post on Instagram

A post shared by SukabumiXYZ.com (@sukabumixyz_com)

Kipaharé merupakan tumbuhan jenis paku (pakis-pakisan) atau biasa disebut juga Pakujajar. So, Kipaharé sebenarnya adalah nama lain dari Pakujajar.

Di dalam bahasa Sunda, tumbuhan ini disebut tangkal, meski agak kurang pas jika diartikan sebagai pohon dalam bahasa indonesia. Saat ini di sebagian wilayah Bogor yang merupakan bekas pusat pemerintahan Kerajaan Sunda Pajajaran masih menyebut tumbuhan tersebut sebagai Kipaharé.

Dalam kisah-kisah Kasundaan, konon tumbuhan ini pada masa awalnya berada di Khayangan, dinamai Kipahare sendiri oleh Aki Lengser. Kemudian dipindahkan oleh Sang Hyang Wenang ke Kawah Hyang sebagai tanda untuk Aki Lengser.

Menurut Kang Wilang Sundakalangan, putra budayawan Anis Djatisunda yang menggali pantun Bogor, tumbuhan ini disebut Kipaharé karena pahare-hare (tidak sinkron alias berbeda jauh) antara sirung (tunas) dengan daun. Sehingga warna daun dan pucuknya berbeda jauh.

Saat daunnya masih muda atau pucuk hampir persis dengan tanaman Suji, sehingga kerap disebut Suji Domas. Namun, saat sudah menua justru mirip dengan tanaman hanjuang sehingga disebut hanjuang siyang.

Suji domas dan suji badak adalah jenis berbeda meskipun satu rumpun. Konon, di satu sudut benteng Pajajaran yang sudah tiada, masih terdapat tangkal Kipaharé yang terlihat bercahaya jika malam hari, dan cahayanya akan menghilang kita dekati.

Kipaharé tersebut tidak boleh diganggu. Alkisah, pernah ada seorang anak yang hendak memetik daunnya, dan kemudian hilang. Ada juga seorang kyai yang mencoba menebang pohonnya, seketika tubuhnya menjadi lumpuh. Dan cerita tentang orang yang mempermainkan pohon Kipaharé, seketika gila dan kemudian meninggal.

2. Simbol Kerajaan Sunda Pajajaran

Konon tanaman Kipaharé alias pakujajar ini juga menjadi simbol Kerajaan Sunda Pajajaran, karena Pakujajar itu sendiri adalah nama Kerajaan Pajajaran (Pakuan Pajajaran) alias tanaman paku yang berjajar).

Dalam umbul atau bendera kerajaan Sunda, Pakujajar atau Kipaharé menjadi bagian tidak terpisahkan dari simbol kerajaan. Disebutkan dalam Pantun Bogor bahwa “Umbul-umbul Sunda hideung sawaréh bodas, sawaréh disulaman kujang jeung Pakujajar nu lalayanan” yang artinya, “bendera Sunda itu sebagian hitam sebagian putih, disulam oleh kujang dan Pakujajar yang berpasangan.

Menurut naskah Sunda kuno Carita Waruga Guru (1750), disebutkan bahwa lokasi kerajaan banyak terdapat pohon Pakujajar, hal ini senada dengan pendapat KF Holle (1869)yang menyebutkan bahwa Pakuan Pajajaran berarti pohon paku yang berjajar (op rijen staande pakoe bomen).

Namun, peneliti lain yaitu G.P Rouffaer berpendapat, paku ini diartikan sebagai paku jagat (spijker der wereld) karena Pakuan setara dengan Maharaja, dan Pajajaran diartikan dengan sejajar.

Sebagian lagi masyarakat mengartikan paku sebagai pamageuh atau penguat, sedangkan jajar adalah papayeun yang diartikan pamageuh nu keur mapay tapak lacak nu baheula atau penguat bagi yang sedang menelusuri jejak orang-orang terdahulu.

BACA JUGA:

Upaya mengembalikan kemasyhuran Sari Oneng Parakansalak ke Sukabumi

Personel Sari Oneng Parakansalak, pionir mogok tenaga kerja Sukabumi di pentas internasioal

3. Tanda dan juga batas sebuah wilayah

Tanaman Kipaharé juga menjadi tanda yang disebut tetenger untuk sesuatu yang disakralkan atau penting, misalnya wilayah pajajaran tengah yang meliputi Sukabumi dan Bogor, sekarang ditandai dengan banyaknya tanaman Kipaharé yang tinggi besar.

Dalam kisah penghancuran Pakuan Pajajaran oleh pasukan Banten, Pantun Bogor juga menegaskan mengenai tanda Kipaharé ini. Disebutkan “Tah eta! Pakujajar sadapuran, jiga dikarikeun pieun saksi anu nyorang pieun ngalaman jaya jembar pajajaran, nu nalangsa walakaya neuleu pajajaran lebar jadi awun-awun“, yang kira kira artinya, “Pakujajar (Kipaharé) seperti disisakan untuk menjadi saksi bagi yang mengalami masa pajajaran, yang bersedih melihat pajajaran hancur.”

Kemudian disebutkan pula “Jiga ditingalkeun pieun bukti yen mun jaga raja panyelang hayang nuar tangka awisan anu nyesa tina Kipaharé sadapuran, eta tanda wayahna caringin agung baris rungkad kaanginan, buah hejo jadi bareureum“, yang diartikan umum, “Serumpun pohon Kipaharé seperti meninggalkan bukti bahwa nanti jika raja pengganti sementara ingin menebang pohon awisan yang tersisa dari rumpun Kipaharé, itu merupakan tanda bahwa beringin agung akan roboh terkena angin dan buah hijau akan memerah.

Pohon ini konon masih ditemukan di Kampung Cipaku oleh KF Holle. Konon, jika pohon Pakujajar ini dipindahkan menjadi penghias taman, maka itu pertanda pewaris Pajajaran akan melajutkan kejayaannya dan mengobrak abrik pemimpin pengganti sementara (raja panyelang).

BACA JUGA:

Prasasti Jayabhupati bukti peradaban tinggi Sukabumi dan 5 fakta raja Sunda

Gen Y Sukabumi, ini 5 info legenda Wangsa Suta dan asal muasal Gunung Parang Cikole

4. Diambil dari Pantun Bogor karya pujangga misterius

Nama Kipaharé sendiri diambil dari salah satu Pantun Pajajaran Tengah (Pantun Bogor) Karya Aki Buyut Baju Rambeng, seorang pujangga misterius jaman VOC (abad 18) yang juga fenomenal.

Pantun yang mengisahkan legenda Babakan di Sukabumi ini meski belum menjadi pijakan sejarah, namun menjadi satu-satunya kisah legenda yang mengisi kekosongan sejarah wilayah sukabumi pasca Pajajaran runtuh dan sebelum masuknya bangsa asing ke wilayah Sukabumi tahun 1687.

Pantun ini konon diwariskan kepada Raden Wanda Sumardja kemudian kepada Raden Mochtar Kala, dan terakhir kepada Drs. Saleh Danasasmita dan Anis Djatisunda. Pantun ini cukup fenomenal karena sesudah meninggalnya Ki Anis, pantun tersebut menjadi rebutan klaim beberapa fihak yang merasa sebagai pewaris atau pembuka.

View this post on Instagram

A post shared by SukabumiXYZ.com (@sukabumixyz_com)

Ada yang mengklaim sebagai murid atau sekadar karena pengalaman mistis ritual. Hingga sebagian terus menelusuri baik yang direstui oleh keuarga pewaris maupun yang dianggap sebagai maling karena mengambil dan menyebarkan kesakralannya tanpa izin.

Konon, pantun ini tidak sembarangan dibuka ke publik, dan hanya patut dilakukan oleh orang yang terpilih. Pleyte (1906), mengkategorikan Pantun Bogor sebagai historiografi tradisi melalui jurnal Volk en Volkenkunde yang merupakan jurnal kisah-kisah rakyat yang tidak menjadi acuan sejarah utama.

Historiografi tradisional sendiri memang lebih merupakan ekspresi kultural dibandingkan rekaman masa lampau. Namun, setidaknya kurun hidup sang pujangga yang tidak terlalu jauh dari masa hancurnya Pajajaran, lebih terlihat orisinil dan menggambarkan kisah aslinya dibandingkan versi lain yang dibuat beberapa dekade ke belakang, dan terkesan sebagai pseudo sejarah yang jauh dari gambaran faktanya.

5. Sebagai penanda kelahiran Babakan, awal Kota Sukabumi

Dalam Pantun Bogor juga dikisahkan asal muasal munculnya Babakan di Gunung Parang (cikal bakal Kota Sukabumi). Konon, pasca Pakuan dihancurkan pasukan Banten, Kadatuan Pamingkis yang berpusat di Gunung Walat juga mengalami serangan serupa. Pemimpinnya tewas, sementara istrinya yang sedang hamil melarikan diri ke selatan bersama para pembantunya.

Sang istri kemudian melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Nyi Raden Pudak Arum. Semakin dewasa semakin terkenal kecantikan Nyi Pudak Arum ini sehingga menjadi incaran para menak saat itu. Namun, siapapun yang menikahinya langsung meninggal seketika.

Setting Nyi Pudak Arum ini dimungkinkan berlangsung sekira 1614, di mana pengaruh Mataram sudah masuk ke Sukabumi dan mengklaim wilayah yang tidak diduduki Banten ini.

Dalam versi Sumur Wangi, Raden Kartala (Demang Mangkalaya) menyarankan supaya Nyi Pudak Arum dihadiahkan kepada Sultan Mataram. Tetapi Penasehat Demang, Mas Sakatana, melarangnya karena tanah Sunda akan menjadi habis oleh kejayaan bangsa Jawa. Untuk menghindari dunia berat sebelah sebelum waktunya, sang Demang diberi saran gila, membunuh Sang putri!

Namun, diam-diam Nyi Pudak Arum ternyata menjalin kasih dengan pemuda bernama Ki Wangsa Suta yang sedang belajar di Resi Saradeya di Kiara Gantung dan ngababakan di Gunung Parang. Dalam versi lain, disebutkan bahwa Ki Wangsa Suta adalah anak yang kehilangan orang tua dan diadopsi oleh Nyi Puntang Mayang saat dalam pelarian dari kejaran Banten.

Untungnya, sebelum eksekusi mati dilaksanakan, Wangsa Suta berhasil menyelamatkannya dan menyuruh Pudak Arum melarikandiri dan menunggunya di Tegal Kole pada tempat yang ada Pakujajar (Kipaharé) berdahan lima.

Setelah berhasil mengalahkan para eksekutor, Wangsa Suta mendatangi tempat yang dijanjikan bertemu Pudak Arum. Namun, ia tak mendapati sang kekasih di tempat yang dijanjikan tersebut.

Di luar pengetahuan Wangsa Suta, ternyata Pudak Arum ditangkap oleh Bajo (rampok) yang kemudian menjualnya ke Dayeuh Muhara Cihaliwung (Jakarta sekarang). Ki Wangsa Suta kemudian meminta pertolongan Resi Saradeya yang sudah bertempat di Gunung Arca. Resi Saradeya memberi petuah dan uga (wangsit) bahwa Nyi Pudak Arum sedang sembunyi di balik zaman dan akan kembali saat Sukabumi penuh dengan rumah-rumah.

Resi Saradeya juga meminta Wangsa Suta untuk membangun babakan di Tegal Kole (saat ini lokasinya sekitar Supermarket Yogya). Babakan inilah yang menjadi cikal bakal berdiriya Kota Sukabumi sekarang.

Duh, ternyata ada kisah herois dan romantis dibalik sejarah berdirinya Kota Sukabumi ya, Gaess.

Nah, Gengs, yuk kita isi rubrik ini dengan kegiatan-kegiatan komunitas yang bermanfaat, sekaligus menjadi ajang untuk menyalurkan minat dan kemampuanmu dalam menulis.

Tags: #KabupatenSukabumi#Kipahare#KotaSukabumi#Sejarah#SejarahSukabumi#Seni#SeniSunda#Sukabumi
Share369Tweet231

Related Posts

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

by admin
7 January 2024
0

sukabumixyz.com l Rita Tila dikenal sebagai penyanyi lagu Sunda yang memiliki suara emas. Gak heran kan kalau doi sudah mengoleksi...

Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

by Feryawi
6 January 2024
0

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Kok Mau ya Gaess? 5 Fakta Pria Warungkiara Sukabumi Lacurkan Istri Fee Rp50 Ribu dan Merasa Diuntungkan

by Bagea Awi Dan Heni
29 December 2023
0

sukabumixyzcom l Beneran malu-maluin nama daerah nih ya Gaess. Kok bisa seorang suami asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjual tubuh...

KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung. l Istimewa

Bonus View Indah Cuma Rp5 Ribu, 5 Info Buat Gen XYZ Sukabumi ke Bandung atau Garut Naik Kereta

by Feryawi
26 June 2023
0

sukabumixyz.com l Siapa sih Gen XYZ Sukabumi yang gak suka naik kereta api (KA)? Naik KA memang menyenangkan ya Gengs....

Aulia Suci Nurfadila. l Instagram @auliasuciii21

Aulia Suci Nurfadila Nih Gengs, Intip 5 Foto Bidadari Voli Timnas asal Sukabumi

by Bagea Awi Dan Heni
24 June 2023
0

sukabumixyz.com l Gelaran SEA Games Kamboja 2023 memang telah lama usai ya Gengs. Tentunya kalian juga sudah tahu bahwa banyak...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Ini 5 Petilasan Penyebar Islam di Surade Sukabumi yang Dikeramatkan

10 January 2020
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

1 July 2023
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

17 August 2024
Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

12 January 2024
5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

7 January 2024
Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

6 January 2024
Alblen Filindo Fabe. l @alblenfabe

5 Fakta Alblen Filindo Fabe, Aktor dan VJ MTV asal Sukabumi Jadi Bos Cleaning Service di Australia

6 January 2024
  • Kukis keren bingits! Emak-emak XYZ Sukabumi hobi masak dan nyari duit ngumpul di sini
  • Mengukur ulang peluang DOB Sukut dan Jampang, 5 update termutakhir gen XYZ Sukabumi mesti tahu
  • Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak
  • Bobotoh Sukabumi, cek kuy posisi Persib di klasemen terbaru

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ