sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FIXZY

#FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 18): Perjumpaan dengan Brenda Birsch

Glyn by Glyn
18 May 2019
in FIXZY
0
#FixzySukabumi: (Chapter 1): Bajingan Bertato Ular
212
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

*The previous chapter: #FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 17): Menghajar preman receh

————————————————————————

Grace, wanita pembunuh bayaran paling ditakuti di New York mencari lelaki bertato ular yang telah membunuh adik dan ibunya. Dunia hitam New York dibuatnya kalang kabut, tak satu pun bajingan di kota berjuluk Big Apple itu lepas dari angkara murka bernama Grace.

————————————————————————

Grace membunyikan klaksonnya dengan kencang. Namun sosok itu  tidak bergeming. Tangannya memberikan kode agar Grace memarkirkan mobilnya, dan keluar dari mobil.

“Sial!” gerutu Grace. Terpaksa ia memarkirkan mobilnya ke samping agar pengemudi yang membunyikan klakson di belakangnya dapat lewat. Grace keluar dari dalam mobil.

“Ada apa dengan wajahmu, Dokter Grace?” ucap sosok itu. Brenda Birsch, adik dari Arlos Birsch, berdiri dengan anggun di depan mobil Alphard hitam miliknya.

“Oh, aku tak sengaja terjatuh di kamar mandi tadi pagi,” ucap Grace datar. Brenda tersenyum sinis.

“Jatuh? Lebam itu terlihat seperti dipukul.” Ada nada dingin dalam suara itu. Grace mendesah.

“Apa maumu?” Grace membuka sarung tangan hitam yang dipakainya, lalu memasukkannya ke dalam kantong.

“Nyawamu,” jawab Brenda singkat. Grace tersenyum seraya mendengus kesal.

“Kenapa kau menginginkan nyawaku?” kata Grace menatap tajam Brenda yang masih berdiri dengan pose anggunnya yang menyebalkan.

“Karena kau sudah membunuh Arlos!” Brenda berjalan mendekati Grace yang mengerutkan keningnya.

“Aku? Membunuh Arlos? Apa kau punya bukti? Jangan asal bicara kau!” Grace terlihat kesal.

“Siapa lagi yang bisa membunuh Arlos selain kau!” Brenda mendorong tubuh Grace hingga terhuyung. Grace mencoba menahan amarahnya.

“Hei nona! Kenapa kau menuduhku tanpa bukti? Aku memang mengenal kalian, tapi aku tidak pernah dekat dengan kalian! Kau sendiri tahu itu! Kapan kau melihat aku bersama kakakmu itu? Aku rasa TIDAK PERNAH!” Mata mereka bertemu sesaat. Brenda memalingkan wajahnya.

“Di kota ini, hanya kau yang bisa melakukan itu. Kematiannya tidak wajar, dia tidak memiliki riwayat penyakit berat. Ia orang yang sehat,” kata Brenda pelan. Matanya mulai berair, ia mulai menangis. Grace mendesah, ia menghampiri Brenda dan merangkulnya.

“Aku sudah memeriksa penyebab kematiannya dan meminta dokter forensik untuk mengecek sesuatu. Akan aku pastikan pembunuhnya tertangkap. Aku yakin Richard akan mampu menangkapnya. Atau setidaknya, mendapatkan informasi tentang siapa pelakunya.”

Memar di pipi Grace terasa semakin berdenyut sakit. Ia sedikit meringis. Brenda memeluk Grace erat.

“Maaf sudah menuduhmu,” ucap Brenda lirih.

“Tidak apa-apa. Maaf, tapi aku harus pergi sekarang, akan kuhubungi kau nanti.” Grace melepaskan pelukan Brenda dan masuk ke dalam mobilnya.

“Aku tunggu informasinya. Aku akan berada di rumah jika kau mencariku,” kata Brenda sambil melambaikan tangannya. Grace menyalakan mobil lalu pergi dari tempat itu menuju rumah utama. Namun sesuatu mengusiknya, tanda peringatan pada mobilnya berbunyi saat ia masuk.

“Aktifkan pemindaian.” Grace memberikan perintah pada komputer di dalam mobilnya. Dan ternyata, ada sesuatu yang menempel pada jaketnya. Grace mendengus pelan.

“Brengsek! Beraninya dia menempelkan alat pelacak padaku!” Gerutu Grace dalam hati. “Baiklah, mari kita bermain-main Birsch!”

Grace menghentikan laju mobilnya, membuka jaket, lalu melepaskan alat pelacak yang menempel di sana. Ia melihat sekelilingnya, dan ia menemukan sesuatu yang menarik. Grace keluar dari dalam mobil, dan menghampiri seekor kucing yang tengah bersantai di atas pagar sebuah rumah. Dengan cepat ia menempelkan alat pelacak itu pada liontin kalung kucing itu, lalu berbalik pergi.

“Selamat bersenang-senang, Brenda.” Grace terkekeh. Namun rasa sakit di pipi kirinya membuat ia kembali meringis kesakitan. “Aaargh! Aku butuh es!” Teriaknya.

BACA JUGA:

#CerpenSukabumi: Sawan manten

Alice mondar-mandir di dalam kamarnya. Terdengar suara ketukan pelan di pintu.

“Masuk!” teriaknya. Brian dan Kevin masuk, mereka tampak cemas.

“Apa ada kabar dari Grace?” tanya Brian pada Alice.

“Belum. Aku yakin dia belum memberikan kabar apapun juga pada Baboon.” Alice menghempaskan tubuhnya pada sofa yang terletak di dekat ranjangnya.

“Nona akan segera pulang. Ia sedang dalam perjalanan,” suara Prilly mengejutkan ketiganya.

“Kau…” Alice mendengus.

“Maaf, saya tidak sengaja mendengar apa yang kalian bicarakan. Jadi langsung saya jawab. Dan lagi, saya ingin memberitahukan, makan malam sudah siap. Silakan menuju ruang makan,” ucap Prilly sopan.

“Baiklah, terima kasih,” ucap Kevin seraya mengangguk. Prilly pergi meninggalkan mereka yang terlihat sedikit lega.

“Sepertinya Grace bisa menangani para Harem itu.” Brian ikut menghempaskan tubuhnya di sofa.

“Ya, itu bagus. Tadinya aku kira dia akan kesulitan.” Kevin tersenyum kecil. Alice menyipitkan matanya seraya tersenyum jahil.

“Jadi, sepertinya ada yang sedang mengkhawatirkan seseorang ya?” Alice terkekeh.

“Siapa?” tanya Brian sambil menatap Alice yang memberikan kode dengan menunjuk ke arah Kevin dengan alisnya.

“Ah… Begitu…” Brian mengangguk dengan ekspresi lucu.

“Hei! Apa maksudnya? Sudahlah, kita makan dulu. Aku lapar!” Kevin berbalik ke arah pintu keluar. Alice dan Brian terus menggodanya hingga mereka sampai di ruang makan. Baboon dan Einstein sudah berada di sana. Dengan wajah penasaran, Baboon bertanya, “Ada apa? Sepertinya kalian sedang senang.” Baboon menatap ketiga muridnya itu dengan alis berkerut.

“Tidak ada apa-apa,” ucap Kevin cepat.

“Iya, tidak ada apa-apa. Hanya saja, ada yang terlalu cemas dengan Grace,” kata Alice terkekeh. Brian terbahak, Einstein menatap Kevin dengan curiga.

“Kau jatuh cinta dengan Grace?” tanya Einstein polos. Wajah Kevin memerah. Baboon, Alice dan Brian tertawa bersamaan.

“Haish! Kalian kenapa? Aku tidak sedang jatuh cinta!” Kevin kesal.

“Siapa yang sedang jatuh cinta?” Sebuah suara membuat mereka meredakan tawanya. Grace berdiri di ambang pintu ruang makan seraya meringis kesakitan.

“Eh, itu…” Alice mencoba mengatakan sesuatu. Namun melihat Kevin menghampiri Grace dengan cemas, ia mengurungkannya.

“Kau tidak apa-apa?” Kevin menyingkirkan tangan yang menutup pipi kiri Grace.

“Tenanglah, ini hanya memar, tadi aku kena pukul.” Grace kembali meringis. Baboon segera bangkit dari kursinya dan menghampiri Grace.

“Biar kulihat!” Baboon memeriksa lebam yang ada di wajah Grace. “Apa pandanganmu kabur?” tanya Baboon serius.

“Tidak,” jawab Grace singkat.

“Pusing? Mual?” Baboon memeriksa mata Grace.

“Tidak. Hanya sakit di pipiku saja… Aaahhh! Rasanya rahangku mau copot!” Grace menggerutu.

“Kau beruntung, aku yakin kau dipukul dengan keras dengan kayu atau besi. Jika sedikit saja mengenai syaraf mata. Kau bisa buta!” Baboon menarik Grace untuk duduk di kursi. Prilly datang dengan sebuah kompresan berisi es batu. Grace mengambil kompresan itu dan menempelkannya pada lebam yang membiru itu.

“Sudahlah, aku lapar. Sebaiknya kita makan dulu,” ucap Grace seraya memberikan kode pada Prilly agar segera menghidangkan makanan. Baboon, duduk di samping Grace, begitu juga dengan Kevin. Mereka terlihat sama-sama cemas. Brian, Alice dan Einstein menahan tawa.

“Sebenarnya kalian kenapa?” Grace bertanya penasaran. Kevin melotot pada Alice dan Brian.

“Tidak, mereka mungkin menertawakanmu yang bisa dihajar hingga seperti ini,” Kevin berkata kesal. Grace menatap Alice dan Brian, matanya menyipit. Mereka berdua lamhsung menundukkan kepalanya.

Hidangan datang, dan disajikan di atas meja. Belum sempat Grace mencicip makanannya, ponselnya berbunyi. Grace mengambil ponsel itu dari sakunya dan melihat nomor pada layar. Semua mata tertuju padanya.

“Halo?” Grace berusaha mendengarkan suara yang ada di seberang sana.

“Halo, Grace,” jawab seseorang di seberang sana dengan suara riang.

“Siapa kau?” Grace bertanya dengan nada datar.

“Aku? Bukankah kau memaksa ingin berbicara denganku, dan mencari informasi tentang A, si Anonymous yang terkenal itu?” Terdengar suara tawa yang membuat Grace jengkel, dan berkata:

“Profesor Sukichi.”

*To the Next Chapter

Tags: #Cerbung#Cerita#Cerpen#Sukabumi
Share85Tweet53

Related Posts

#FixzySukabumi: (Chapter 1): Bajingan Bertato Ular

#FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 34): Kejadian tak terduga

by Glyn
15 February 2020
0

Grace, wanita pembunuh bayaran paling ditakuti di New York mencari lelaki bertato ular yang telah membunuh adik dan ibunya. Dunia...

#FixzySukabumi: (Chapter 1): Bajingan Bertato Ular

#FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 33): Maria

by Glyn
10 February 2020
0

Grace, wanita pembunuh bayaran paling ditakuti di New York mencari lelaki bertato ular yang telah membunuh adik dan ibunya. Dunia...

#FixzySukabumi: (Chapter 1): Bajingan Bertato Ular

#FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 32): Mencari mayat Kevin

by Glyn
2 February 2020
0

Grace, wanita pembunuh bayaran paling ditakuti di New York mencari lelaki bertato ular yang telah membunuh adik dan ibunya. Dunia...

#FixzySukabumi: (Chapter 1): Bajingan Bertato Ular

#FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 31): Dendam yang kian membara

by Glyn
1 February 2020
0

Grace, wanita pembunuh bayaran paling ditakuti di New York mencari lelaki bertato ular yang telah membunuh adik dan ibunya. Dunia...

#FixzySukabumi: (Chapter 1): Bajingan Bertato Ular

#FixzySukabumi: Bajingan Bertato Ular (Chapter 30): Ledakan

by Glyn
26 January 2020
0

Grace, wanita pembunuh bayaran paling ditakuti di New York mencari lelaki bertato ular yang telah membunuh adik dan ibunya. Dunia...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

22 July 2018
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

18 April 2021
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Mengintip 5 Penampakan Kota Mati di Sukabumi. l YouTube: Firmansyah Alfikri

Sambil Gemetar Intip 5 Penampakan Kota Mati Sukabumi, Gen XYZ Sudah Tahu?

24 February 2023
Foto puncak Gunung Gemuruh terbaru dilihat dari puncak Gunung Gede. l Istimewa

5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?

27 January 2023
Gempa Bumi Sukabumi

5 Sesar Berdampak Langsung ke Wilayah Sukabumi, Gen XYZ Wajib Waspada

30 December 2022
Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

13 November 2022
5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

13 November 2022
  • Sambil Gemetar Intip 5 Penampakan Kota Mati Sukabumi, Gen XYZ Sudah Tahu?
  • 5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?
  • 5 Sesar Berdampak Langsung ke Wilayah Sukabumi, Gen XYZ Wajib Waspada
  • Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ