Hujan pertama di Sukabumi menyebabkan sejumlah pohon tumbang.
Musim kemarau, bencana kekeringan melanda. Musim penghujan, bencana cuaca ekstrem menghadang. Itulah pahir getirnya tinggal daerah tropis seperti Sukabumi pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Satu hal yang kalian gen XYZ Sukabumi mesti peduli, ekstremnya cuaca baik saat kemarau maupun saat penghujan, di antaranya diakibatkan oleh kondisi alam yang sudah rusak.
Nah, ingin tahu lengkapnya kabar menjelang tibanya musim penghujan? Berikut lima fakta yang dirangkum sukabumiXYZ.com dari berbagai sumber.
[1] Hujan pertama sebabkan pohon tumbang
Cuaca ekstrem di musim penghujan sepertinya tak lama lagi kita akan hadapi, setelah berbulan-bulan musim kemarau. Indikatornya, baru saja sehari Sukabumi (kota) diguyur hujan, beberapa pohon tercatat tumbang karenanya.
Kejadiannya berlaku di Kota Sukabumi pada hari Kamis (26 September) sore. Hujan menyebabkan sebuah pohon tumbang di Jalan Suryakencana RT 05 RW 08, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole. “Pada Kamis sore pohon Ki Acret berdiameter sekitar 40 centimeter tumbang dan menghalangi badan jalan tidak lama setelah hujan pertama mengguyur Sukabumi,’’ terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami seperti dikutip dari Republika.co.id.
[2] Tak ada korban jiwa
Peristiwa tersebut sempat menghambat arus lalu lintas di sekitarnya. Selanjutnya, petugas TRC BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Polsek Cikole melakukan upaya penanganan. Upaya ini dilakukan agar pohon tumbang bisa segera dievakuasi dan arus lalu lintas kembali lancar. Dan beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun kendaraan yang tertimpa akibat peristiwa ini.
[3] Memasuki musim hujan
Sukabumi (Kokab) tampaknya memang mulai memasuki musim hujan. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari Jumat (27 September) kembali akan diguyur hujan. Hujan diprediksi turun pada sore hingga malam. Yakni pada pukul 16.00 WIB dengan intensitas sedang dan hujan lokal pada pukul 19.00 WIB.
editor’s picks:
Dampak kemarau 7.000 ha sawah kering, 3.160 ha puso, 5 info Gen XYZ Sukabumi mesti tahu
Gunung Walat kebakaran, ini 5 fakta gen XYZ Sukabumi mesti tahu
Gunung Gede sumber air bagi 30 juta orang, 5 fakta gen XYZ Sukabumi mesti tahu
[4] Masyarakat harus waspada
Lebih lanjut pihak berwenang menyatakan kondisi memasuki musim penghujan harus disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Zulkarnain dari BPBD Kota Sukabumi juga mengatakan, peningkatan kewaspadaan diperlukan agar terhindar dari korban bencana dan mengalami kerugiaan materil.
“Kami dari petugas BPBD tetap siaga menghadapi potensi bencana di tengah cuaca ekstrem. Sehingga ketika terjadi bencana maka petugas bisa dikerahkan langsung ke lokasi kejadian,” ungkap Zul.
[5] Update bencana kekeringan
Sementara itu, perihal bencana kekeringan yang sudah sejak beberapa bulan terakhir terjadi, berikut update terbarunya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat hingga September 2019 sudah ada sebanyak 174 titik yang tersebar di 33 kecamatan sudah dalam kondisi kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan.
“Jumlah titik yang mengalami kekeringan diprediksi akan terus meningkat jika hujan tidak turun,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Maman Suherman dikutip dari Antara. Maman menambahkan, akibat kekeringan tersebut warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air yang mengering dan lain sebagainya.
Demikianlah, Gaess, semoga musim hujan yang akan dating menjadi solusi untuk amsalah kekeringan yang melanda. Namun demikian, musim hujan juga tak membawa bencana baru yang menyusahkan hidup rakyat Sukabumi.
[dari berbagai sumber]