Janji terjun ke lapangan.
Sepuluh hari sudah Benteng Aktivis Sukabumi Bersatu (BASB) menunggu pascaaudensi ke Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi dengan memberikan lima catatan. Namun sejauh ini belum ada tanggapan.
“Katanya mau terjun ke lapangan, melihat kondisi di lapangan, tapi sampai sekarang Tim TP4D belum juga ke lokasi,” aku Ketua Umum BASB, Firman Hidayat kepada sukabumiXYZ.com, Kamis (7/6/2018).
Menurut Firman, respon yang lambat akan membuat masyarakat melakukan aksi demonstrasi anarkis lantaran sikap tak acuh dari pihak pemerintah maupun petugas penyelenggara negara.
BACA JUGA: 5 catatan BASB untuk mega proyek PLPR Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
“Katanya keluh kesah harus disampaikan sesuai aturan, setelah sesuai aturan kami sampaikan malah sepeti ini. Baagaimana kami menganggap ini sebuah perlakuan yang baik. Ini sudah sudah sepuluh hari lho,” kesalnya.
Dirinya berharap, pihak TP4D segera memenuhi janjinya untuk melihat langsung ke lokasi pembangunan mega proyek Pelabuhan Laut Pengumpan Regional (PLPR) di Karangpamulang, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sesegera mungkin.
“Kalau tidak direspon secepatnya, dipastikan proyek tersebut asal-asalan dan molor dengan waktu yang cukup lama,” tandasnya.
BACA JUGA: Bayu Risnandar: Ini 5 alasan Kadis Pariwisata Kabupaten Sukabumi layak diganti
Sebelumnya, Kepala Sub TP4D Kejari Kabupaten Sukabumi, Aji Sukartaji menanggapi BASB yang datang beraudiensi ke Pengadilan Negeri Cibadak, Aji Sukartaji berjanji akan mengakomodir semua aspirasi warga dan dalam waktu dekat, dirinya akan mengagendakan pengecekan langsung ke lokasi.
“Proyek PLPR itu memang sudah MoU dengan kami (TP4D). Makanya kami akan cek sesuai apa yang disampaikan. Kami akan pastikan semua proyek, termasuk PLPR agar sesuai dengan mekanisme yang ada,” jelas Aji.
Disebutkan Aji, pembangunan PLPR saat ini sudah memasuki tahap 3 dimulai sejak 2015 lalu. “Ini bersumber dari APBN melalui Kemenhub,” tandasnya.