Tiga RSUD yang meminjam bank untuk tutupi klaim BPJS adalah RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacan Cipanas-Cianjur dan RSUD Pelabuhan Ratu.
Masalah keuangan yang berhubungan dengan BPJS Kesehatan sudah menjadi rahasia umum ya, Gaess. Rumah sakit banyak yang kesulitan untuk mengklaim tagihan kepada BPJS. Namun demikian, orang sakit tidak bsia menunggu klaim BPJS cair lalu baru diobati.
Untuk mengatasi macetnya klaim BPJS tersebut, tiga (3) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang termasuk dalam pelayanan wilayah BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi memanfaatkan pinjaman pada bank. Berikut lima kabar yang dirangkum sukabumiXYZ.com dari berbagai sumber.
[1] Pinjam ke bank mitra JKN-KIS
Tiga RSUD milik pemerintah di wilayah Sukabumi mengatasi masalah keuangan yang berkaitan dengan klaim BPJS Kesehatan dengan memanfaatkan pinjaman pada bank yang sudah bekerja sama atau bermitra dalam pembiayaan JKN-KIS.
Berdasarkan siaran pers BPJS Kesehatan yang diterima di Jakarta, Selasa (23 Juli) seperti dikutip dari Antara, tiga rumah sakit tersebut adalah RSUD Sayang Cianjur, RSUD Cimacan Cipanas-Cianjur dan RSUD Pelabuhan Ratu yang termasuk dalam wilayah BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi.
[2] Pembiayaan rantai pasokan
Pinjaman yang diberikan bank menjadi dana talangan kepada rumah sakit sebelum klaim biaya kesehatan program JKN-KIS dibayarkan ke RS. Layanan pembiayaan yang disediakan BPJS Kesehatan tersebut dikenal dengan Supply Chain Financing (SCF) atau pembiayaan rantai pasokan dan sejauh ini sudah dimanfaatkan oleh sejumlah rumah sakit swasta dan beberapa RS pemerintah.
“Setelah mendapatkan izin dari Bupati, Dewan Pengawas Rumah Sakit, kami mulai menyeleksi mitra perbankan dan menelaah mana bank yang memberikan benefit lebih kepada kami,” ujar Wakil Direktur Keuangan dan Umum RSUD Sayang Cianjur, Yusman Faisal seperti dikutip dari Antara.
[3] RSUD Sayang Cianjur sudah tiga kali pakai skema SCF
Yusman menambahkan, RSUD Sayang Cianjur dalam hal pengelolaan operasional sudah melakukan penghematan mulai dari mengkaji ulang unit cost dan belanja operasional sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Ditambah dengan menggunakan skema SCF dapat lebih membantu memperlancar operasional dan arus kas rumah sakit.
“RSUD Sayang Cianjur sudah tiga kali menggunakan SCF sejak Mei 2019. Pembayaran pada pihak ketiga misalnya pabrikan obat lancar, pembayaran jasa medik juga lancar, itu yang terbesar dan terpenting. Kami berpesan kepada manajemen rumah sakit lain, bahwa jika memang tidak memiliki cadangan finansial, bisa menggunakan skema SCF adalah alternatif pembiayaan yang rasional dan terbukti membantu operasional rumah sakit,” ungkap Yusman.
Editor’s Picks:
Nah lho, kejaksaan pelototi 300 perusahaan nakal di Sukabumi penunggak BPJS, ini 5 faktanya
Wah kemungkinan iuran BPJS bakal naik Gaess, ini 5 infonya untuk warga Sukabumi
Tagihan BPJS RS Bunut Rp20 M per bulan, ini 5 fakta warga Sukabumi mesti tahu
[4] Demi kesinambungan operasional rumah sakit
Sementara itu, Direktur RSUD Pelabuhan Ratu Sukabumi, Asep Rustandi mengungkapkan alternatif pembiayaan melalui skema SCF dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesinambungan operasional rumah sakit. RSUD Pelabuhan Ratu sendiri, menurut Asep, sudah menggunakan SCF sejak pertengahan tahun 2018.
[5] RSUD Cimacan baru akan pakai skema SCF
Dari pengalaman yang menggunakan program SCF yang dijalani RSUD Sayang dan RSUD Pelabuhan Ratu, satu RSUD lagi, yaitu Cimacan-Cipanas, Cianjur juga mengaku akan segera menggunakan skema yang sama. Direktur RSUD Cimacan Cipanas, Cianjur, Darmawan, berterima kasih kepada BPJS Kesehatan telah memfasilitasi kerja sama dengan perbankan untuk model pembiayaan SCF.
Menurut Darmawan, skema SCF ini adalah solusi yang bisa ditawarkan kepada rumah sakit sambil menunggu proses pembayaran klaim dari BPJS Kesehatan.
[dari berbagai sumber]