Setiap yang berlebihan memang tidak baik ya, Sis.
Selain daging, bagian ayam yang jadi favorit banyak orang adalah sayap dan ceker. Ceker dan sayap ayam merupakan bagian tubuh ayam yang saat ini sedang naik daun di kalangan pecinta kuliner di Sukabumi.
Ceker dan sayap ayam kini memiliki banyak variasi masakan, mulai dari sup, soto, gulai, ceker goreng, balado, hingga teman mie ayam. Namun, ternyata ceker ayam tidak baik bai kesehatan perempuan karena dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Beberapa jenis ayam memiliki bobot tubuh sangat besar, sayangnya bukan dari asupan pakan yang baik, tapi karena diberi suntikan hormon pertumbuhan agar bisa lebih cepat dipotong. Proses penyuntikan ini, biasanya bahan kimia berupa hormon pertumbuhan yang disuntikkan melalui bagian ceker atau sayap ayam.
Nah, apa saja sih bahaya makan ceker ayam? Berikut lima penjelasannya.
1. Mengandung ekstrak hormon pertumbuhan dan antibiotik
Kalau kamu sering makan ceker, maka bahaya makan ceker adalah kemungkinan zat kimia tersebut bisa pindah ke tubuh kamu, Sis. sehingga dapat menjadi keracunan makanan di dalam tubuh.
Bahayanya lagi, racun tersebut memiliki sifat karsinogenik, yang artinya tentu saja malahan dapat memicu munculnya penyakit kanker.
2. Kista coklat
Seorang artis perempuan Cina, Xia Yi, mengidap penyakit endometriosis atau lebih dikenal kista coklat. Penyakit ini ternyata disebabkan oleh konsumsi sayap dan ceker ayam yang berlebihan.
Karena penyakitnya tersebut, Xia Yi harus menjalani operasi tumor penuh dengan darah yang berwarna hitam pekat. Penyakit itu pun tidak serta merta hilang selesai operasi. Setelah beberapa bulan berlalu, penyakit tersebut kambuh dan membuat Xia Yi harus berkonsultasi ke ginekolog.
Jawaban dari dokter ginekolog berhasil membuat Xia Yi kaget karena karena ternyata penyebab dari penyakitnya adalah dua makanan kesukaannya.
Sayap dan ceker pada ayam broiler berbahaya karena biasanya saat di peternakan, ayam selalu diinjeksi dengan hormon pertumbuhan dan beberapa antibiotik di sayapnya. Hasil akhir dari pemberian antibiotik dan turunan hormon tambahan ini akan menumpuk pada bagian kaki ayam alias ceker.
Buat kaum perempuan, saat mengonsumsi sayap atau ceker ayam broiler, maka mereka menambah sekresi hormon di dalam tubuh. Akibatnya, second hormonal akan terakumulasi menjadi racun yang kemudian berakhir sebagai karsinogen.
BACA JUGA:
Punya harta Rp5 T, ini harga mobil Sandi Uno saat ke PT L&B Indonesia di Sukabumi
Intip kuy, 5 foto keseruan pekerja PT L&B Indonesia Sukabumi berebut wefie dengan Sandi Uno
Mau berakhir pekan di Sukabumi? Ada teras nirwana di lereng Gunung Salak
3. Kanker serviks
Terjadi saat sel abnormal tumbuh tak terkontrol dalam serviks atau leher rahim kamu. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyerang leher rahim. Saat wanita terinfeksi virus ini, sistem kekebalan tubuh yang dimiliki setiap manusia berusaha untuk melawan virus ini.
Penyebab kanker serviks adalah infeksi virus HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV dan 13 di antaranya dapat menyebabkan kanker serviks. Namun, wanita yang di dalam tubuhnya terdapat virus HPV belum tentu berisiko terkena kanker serviks ataupun sebaliknya. Infeksi virus HPV dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, faktor-faktor lain juga turut berpengaruh pada perkembangan kanker serviks, seperti gaya hidup, termasuk mengonsumsi sayap dan ceker ayam berlebihan.
4. Kanker payudara
Kanker payudara bisa terjadi karena beberapa hal, seperti genetik, hormon, dan kebiasaan yang menjadi gaya hidup. Selain merokok, kanker ni juga bisa disebabkan oleh kebiasaan malas bergerak, gemar makan makanan yang bisa bikin berat badan baik, suka makan di tengah malam, suka bekerja di malam hari, dan mengonsumsi pil KB.
Lalu, adakah makanan penyebab kanker payudara? Ada beberapa makanan yang dapat memicu kanker pada tubuh. Salah satunya adalah faging yang dibakar, termasuk salah satunya ceker dan sayap ayam.
5. Kanker rahim
Faktor risiko terkena kanker rahim terutama berhubungan dengan banyaknya jumlah hormon estrogen dinding rahim yang terkena. Seseorang yang memiliki faktor risiko bukan berarti akan terkena kanker atau sebaliknya.
Faktor usia, hormonal, berat badan dan aktivitas fisik, genetik, tamoxifen, dan gangguan kesehatan lainnya, serta penebalan dinding rahim, diabetes, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Nah, faktor hormonal ternyata salah satu dipicu oleh konsumsi sayap dan ceker ayam secara berlebihan.
Walaupun efek dari mengonsumsi sayap dan ceker ayam broiler tidak akan dirasakan langsung, ada baiknya untuk mengurangi konsumsi sayap dan ceker ayam.
Untuk itu, (1) Bersihkan ceker ayam pada saat memotong. (2) Potong bagian kuku ceker ayam. (1) Rebus ceker ayam hingga benar-benar matang.
Selanjutnya, ikuti tips berikut ini ya, Sis. (1) Hindari makan ceker ayam yang terlalu gemuk, karena kemungkinan memiliki kandungan hormon dan zat kimia yang tinggi. (2) Pilih ayam dari peternakan dengan metode penggemukan tradisional tanpa suntik. (3) Konsumsi ayam kampung atau ayam pejantan, yang memiliki bobot tubuh lebih kecil dibandingkan ayam potong biasa.
Kemudan, (4) Ada baiknya membeli dan mengolah sendiri ceker ayam agar diolah dengan baik dan benar. (5) Kalau mau makan ceker ayam di restoan, pastikan pengolahannya sudah baik dan pastikan kamu yakin dengan kebersihannya. (6) Jangan terlalu sering mengkonsumsi ceker ayam gemuk berlebihan. (dari berbagai sumber)