Pasca dibantai Liverpool, Manchester United resmi pecat Jose Mourinho!
“Si Merah” Liverpool adalah musuh bebuyutan bagi “Setan Merah” Manchester United (MU). MU boleh saja kalah oleh klub mana saja, asal jangan kalah oleh Liverpool. Sebuah bentuk hinaan tak terkira dalam kamus MU jika harus kalah dari Liverpool.
Walhasil, saat hal itu terjadi, bahkan pelatih kelas dunia seperti Jose Mourinho pun tak mampu membentuk murkanya Mancunian (julukan fans MU). Dan jika Mancunian sudah murka, maka tak ada pilihan lain bagi manajemen MU, kecuali memecat Mourinho! Vonis pecat dijatuhkan manajemen MU kepada pelatih berjuluk “The Special One” hari Selasa (18 Desember) waktu Manchester.
Bagi Mou sendiri, pemecatan ini merupakan yang ketiga kali setelah sebelumnya dipecat Real Madrid dan Chelsea. Nampaknya, kali ini pamor Mou telah mencapai titik nadir. Karier Mou, sang pelatih yang paling banyak meraup gelar di Eropa, berada di waktu senjakala. Nahas betul nasibnya!
Berikut lima perjalanan karier dan catatan keterpurukan Jose Mourinho yang dirangkum SukabumiXYZ.com dari berbagai sumber.
1. Mengejutkan Eropa bersama FC Porto
Karier Jose Mourinho melejit di Eropa tatkala sukses membawa klub medioker Portugal, FC Porto mengangkangi seluruh jawara Eropa dan merebut penghargaan tertinggi di Eropa, juara Liga Champions. Peristiwa paling bersejarah bagi Mourinho itu terjadi di musim 2003-2004. Secara keseluruhan selama 2,5 tahun menukangi Porto, Mourinho sukses memboyong enam trofi dan sebuah Treble Winners pada tahun 2003, termasuk juara Liga Champions.
Nama Mourinho pun melejit ke angkasa dan menarik perhatian sang milyuner owner klub Inggris, Chelsea, Roman Abramovich yang sedang merevolusi klub asal London. Mou pun diboyong ke Stamford Bridge pada 2 Juni 2004.
2. Menasbihkan diri sebagai “The Special One”
Kedatangan Mourinho ke Inggris membuat heboh. Dengan kepercayaan diri yang tinggi Mourinho menasbihkan dirinya sebagai “The Special One” (seorang yang istimewa). Sesumbar lelaki Portugal itu ternyata terbukti benar. Dengan suntikan dana yang tak terbatas, Mou membeli pemain-pemain bintang dunia.
Dan, pada musim pertamanya (2004-2005), Mou berhasil menjadikan Chelsea sebagai juara Liga Utama Inggris setelah masa penantian selama 50 tahun. Selanjutnya, di musim berikutnya 2005-2006, kembali Mou mengantar Chelsea menjadi juara. Sayangnya, Mou tak berhasil memberikan gelar juara Champions bagi Chelsea.
Di Chelsea, Moutinho semakin menegaskan diri sebagai pelatih kelas dunia. Bahkan pelatih-pelatih senior semacam Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger pun dibuat tak berkutik. Pada 20 September 2007, Mourinho tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Chelsea. Mou pun melanjutkan petualangannya di Italia.
BACA JUGA:
Tiga klub Inggris hadapi duel panas di Champions, 5 komentar sportizen Sukabumi mesti tahu
Keren Gaess, tiga palajar Cicurug Sukabumi raih medali Kejurnas Tarung Bebas Indonesia
Gaess, gimana ya kalau ustadz-ustadzah Sukabumi adu tanding olah raga? Ini 5 infonya
3. Juarai Liga Champions dengan strategi “parkir bis”
Pada 2 Juni 2008, Mourinho resmi diangkat sebagai pelatih Inter Milan menggantikan Roberto Mancini yang dipecat oleh Massimo Moratti. Kejeniusan Mou telah mengangkat Inter Milan sebagai raksasa Italia yang tertidur. Mou sukses memberikan semua gelar lokal termasuk scudetto untuk Inter. Prestasi paling fenomenal Inter di bawah asuhan Mou adalah menjuarai Liga Champions pada tanggal 23 Mei 2010 mengalahkan Bayern 2–0.
Capaian Mourinho bersama Inter itu diiringi komentar sumbang perihal sepakbola negatif yang diterapkan Mourinho yang lalu dikenal sebagai strategi “parkir bis.” Sejak itu, kemana pun Mourinho pergi ia selalu diidentikkan dengan “parkir bis,” termasuk di perjalanan berikutnya bersama raksasa Spanyol, Real Madrid.
4. Pelatih pertama menjuarai tiga liga terbaik dunia (Inggris, Spanyol, Italia)
Jose Mourinho ditunjuk menjadi pelatih Real Madrid pada 31 Mei 2010. Pada 3 Mei 2012 menjadi hari bersejarah bagi Mou. Ia berhasil membawa Real Madrid juara La Liga (yang ke-32) sekaligus menahbiskan rekor sebagai pelatih pertama dalam sejarah yang juara di tiga kompetisi klasik Eropa (Premier League, Serie A, dan La Liga). Mou juga jadi manajer ketiga setelah Giovanni Trapattoni dan Ernst Happel yang memenangkan liga di empat negara berbeda.
Mou lalu menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai pelatih Real Madrid pada 1 Juni 2013 dan secara mengejutkan kembali melatih Chelsea. Magis Mourinho sukses membawa Chelsea langsung juara di musim pertamanya (2014/2015). Sayangnya, pada musim berikutnya penampilan Chelsea melorot tajam dan berakhir dengan pemecatan Mourinho.
Itulah kali pertama Mourinho resmi dipecat tanpa embel-embel berhenti dengan kesepakatan. Kala itu, banyak pihak yang mulai memprediksi karier Mourinho berada di titik nadir. Namun ternyata pesona Mou masih sanggup menarik perhatian klub sekelas MU.
5. Berseteru dengan Pogba, kalah dari Liverpool, dan dipecat MU!
Pada 27 Mei 2016, Mourinho menandatangani kontrak selama tiga tahun bersama klub Manchester United. Awalnya, Mou mampu mempersembahkan tiga gelar untuk United: Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Europa League. Namun posisi MU di Liga hanya mampu berada di posisi empat besar.
Petaka terjadi bagi Mou di musim ini. Penampilan MU tak kunjung membaik. Kekalahan demi kekalahan terjadi. Mou juga diterpa isu perselisihan dengan pemain bintang seperti Paul Pogba. Tensi yang tinggi juga membuat Mourinho lepas kontrol emosi di depan media. Puncaknya, saat pekan lalu MU dibantai Liverpool, 1-3.
Sesaat setelah kekalahan, deretan pundit (komentator bola) jebolan MU seperti Ryan Giggs, Gary Neville, Paul Scholes, dan Rio Ferdinand merasa tak habis pikir dan mereka memprediksi nasib Mourinho bakal berakhir di Old Trafford. Dan betul saja, Selasa 18 Desember kemarin, Mou pun dipecat!
Nampaknya, ini akan menjadi era yang dikenal dengan senjakala Mourinho, masa akhir karier Mourinho. Akankah Mourinho masih percaya diri melatih klub lagi sementara untuk level dia, hanya klub besar yang mampu merekrutnya? Prediksi terbaik adalah Mou melatih timnas Portugal dan berusaha mewujudkan satu-satunya gelar yang ia belum dapat, yaitu bersama timnas.
Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. (dari berbagai sumber)