Jalur Cicurug-Cibadak, Cikidang dan Loji jadi titik rawan macet!
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada libur akhir tahun (Natal dan Tahun Baru) kali ini ancaman macet masih membayangi. Bahkan, karena terjadi double week end (22-25 Desember 2018 dan 29, 30, 31 Desember 2018 – 1 Januari 2019), diprediksi bakal terjadi kemacetan parah, bahkan bukan tidak mungkin bakal terjadi “macet horor.”
Nah, bagi warga Sukabumi yang hendak bepergian di dua minggu terakhir tahun 2018 ini, berikut lima hal yang mesti menjadi perhatian.
1. Apa itu “macet horor?”
Rasanya orang Sukabumi tak terlalu kaget dengan istilah macet horor. Secara sederhana macet horor bisa dimaknai kemacetan yang menakutkan. Disebut menakutkan karena macet horor merupakan kondisi di mana terjadi kemacetan panjang sampai jangankan mobil, kendaraan kecil semacam motor pun tak bisa bergerak.
Di Sukabumi, macet horor kerap terjadi di waktu-waktu liburan panjang seperti Lebaran atau Tahun Baru. Ada banyak faktor penyebabnya: volume kendaraan yang berlipat-lipat, ruas jalan yang sempit, pengamanan yang tidak efektif, pasar tumpah, perilaku tidak disiplin pengendara, dan lain-lain.
Nah, saat macet horor terjadi, waktu yang dibutuhkan untuk mengurai kemacetan bisa berpuluh-puluh jam bahkan berhari-hari. Kondisi tersebut tentunya membuat frustasi pengguna jalan dan juga aparat keamanan yang melakukan pengaturan.
2. Potensi macet horor akhir tahun ini di Sukabumi
Potensi macet horor bisa terjadi di akhir tahun ini di sepanjang Sukabumi. Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab, di antaranya arus kendaraan yang diprediksi akan sangat banyak menuju berbagai tempat wisata di Sukabumi, lalu kondisi ruas jalan yang menyempit di sepanjang Cicurug-Cibadak akibat belum sepenuhnya tuntas proyek penembokan selokan/drainase.
Jadi, walaupun tol Bocimi seksi I sudah bisa digunakan, perjalanan dari arah Jakarta misalnya, hanya lancar sampai Cigombong saja. Nah, dari Cigombong keluar pintu tol sampai Cicurug, kemacetan parah terjadi.
Kondisi kemacetan akan sedikit terurai jika pabrik di sepanjang Cigombong-Cicurug meliburkan aktivitasnya (libur Natal dan Tahun Baru), dan pembatasan operasional kendaraan super besar (truk dan tronton) selama libur Natal dan Tahun Baru. Jika tidak ada, jangan harap kemacetan bisa terurai di wilayah utara Sukabumi itu.
BACA JUGA:
Gen XYZ Sukabumi, kenalan kuy sama pengamen suara merdu di Cibadak Food Street?
Ngaprak Sukabumi a’la Wak Ruher (episode 1): dari Batujolang, Tugu Gede sampai Ciptagelar
Profil dan koronologi lengkap kasus pembunuhan wanita cantik asal Sukabumi di Jakarta
3. Cikidang dan Loji titik rawan macet
Selain sepanjang jalur arteri Cicurug-Cibadak, dua ruas jalan yang berpotensi macet horor adalah jalur Cikidang dan Loji.
Libur Natal dan Tahun Baru, Waspada Ini Titik Rawan Arus Lalu Lintas di Sukabumi. Hal tersebut senada dengan pernyataan Kadishub Kabupaten Sukabumi Thendy Hendrayana usia rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, di sebuah hotel di Jalan Cikukulu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (18 Desember) seperti dikutip dari Antara.
“Lokasi-lokasi yang hari ini kita ploting sebagai daerah rawan, jalur Cikidang, Loji termasuk juga sepanjang jalur protokol,” ujar Thendy.
Seperti sama-sama kita ketahui jalur Loji menuju tempat wisata yang sedang hapening dan mendunia, Ciletuh Geopark. So, buat kalian yang mau ke sana, hati-hati. Siapkah fisik, cek kondisi kendaraan dan lakukan packing sesuai kebutuhan.
4. Dishub, Polres, Satpol PP, TNI, dan PMI kolaborasi amankan jalur rawan macet
Thendy menegaskan pihaknya akan menurunkan anggotanya di titik-titik rawan macet bersama anggota Polres Sukabumi. “Kita akan kolaborasi dengan jajaran kepolisian dan unsur lainnya menempatkan petugas pada titik-titik yang sudah ditentukan. Termasuk memasang sarana dan prasaran. Rambu-rambu, tolo-tolo dan sebagainya,” ujarnya.
Polres Sukabumi juga menandaskan akan mengerahkan 2/3 personilnya untuk ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan dan rawan kecelakaan pada libur Natal dan Tahun Baru. Titik pengamanan dibagi pada dua wilayah yang menjadi prioritas, pertama di wilayah selatan kawasan objek wisata pantai dan wilayah utara di jalan nasional jalur Sukabumi-Bogor. Untuk di wilayah utara, pengamanan termasuk di pintu Tol Bocimi Cigombong.
Pengamanan tersebut juga akan melibatkan TNI dari Kodim Kota Sukabumi, Kodim Kabupaten Sukabumi, Armed 13, Batalyon 310, juga Satpol PP dan PMI.
5. Masyarakat dilarang menggunakan bak terbuka untuk berwisata
Salah satu bentuk antisipasi mengatasi kemacetan, pihak Polres Sukabumi telah membuat kebijakan di antaranya melarang warga masyarakat untuk menggunakan kendaraan bak terbuka saat berwisata. Polres juga mengingatkan kendaraan besar truk dan bus tidak boleh melewati jalur Cikidang. Nah Gaess, buat kalian yang sudah berencana wisata menggunakan bak terbuka, urungkan niatmu ya.
“Kita fokus ada dua kategori pos pam di sini. Pertama pos pam jalur wilayah utara itu mengamankan pelaksanaan Natal dan jalur lalu lintas Bocimi. Kemudian, jalur pos pam di wilayah selatan Sukabumi mengamankan masyarakat yang menikmati wisata pantai dan wisata-wisata yang ada di wilayah selatan,” ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi seperti dikutip dari sukabumiupdate.com.
Dengan pertimbangan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Kapolres Nasriadi juga mengingatkan wisatawan yang berlibur di pantai agar hati-hati dan mentaati aturan larang berenang. “Pengalaman tahun kemarin ada korban-korban yang jiwa tenggelam dan ada juga yang terselamatkan,” pungkasnya. (dari berbagai sumber)