Setiap manusia memiliki masalah, tetapi penting kamu memiliki teman curhat dan berbagi cerita ya, Gengs.
Warga Kampung Ciawitali RT 01/06, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, digegerkan penemuan sosok tergantung di pintu kamar, Rabu (20/3/2019). Diketahui, sebelum ditemukan mengakhiri hidupnya, sekira pukul 07.30 WIB, gadis berumur 16 tahun itu mendatangi rumah Rina. Kepada Rina, ia menceritakan hubungannya dengan seorang pria berinisial EP yang tak direstui orang tuanya.
Berita lengkap Nurjanah bisa dibaca di Jalan pintas ala Nurjanah, gadis asal Nagrak Sukabumi.
Bunuh diri adalah sebuah tindakan secara sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri. Bunuh diri seringkali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya seringkali dikaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, hubungan percintaan, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alkohol atau alkoholisme, atau penyalahgunaan obat.
Nah, Gengs, di luar persoalan definisi dan penyebab tindakan bunuh diri, patut kita cermati bersama bahwa selama kurun dua tahun, 2017-2018, terjadi satu rencana dan empat kasus bunuh diri di kalangan remaja Sukabumi. Ada lebih banyak kasus bunuh diri di Kabupaten Sukabumi, tetapi sukabumiXYZ.com membatasinya hingga usia 30 tahun.
Simak yuk lima faktanya.
[1] 14 Januari 2017: Sering ditolak gadis idaman
Abdul Manaf (18), memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri
di pohon kokosan setinggi 3,5 meter dengan menggunakan tambang plastik. di samping rumahnya, di Kampung Cinangewer RT 12/03, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/1/2017).
Ia nekad melakukan aksi nekad tersebut diduga karena depresi berat akibat sering ditolak oleh gadis-gadis incarannya. Jasad Abdul ditemukan pertama kali saat keluarga mencarinya, dan menemukan tubuh remaja malang itu tergantung di pohon dalam kondisi tidak bernyawa.
Tubuh Abdul dievakuasi polisi dibantu warga karena tergantung cukup tinggi. Dari hasil visum di Puskesmas Bojonggenteng, tidak ditemukan adanya bekas luka penganiayaan. Kematiannya dipastikan murni akibat bunuh diri.
[2] 19/2/2018: Pengantin baru gantung diri
Serang pengantin baru di Sukabumi bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon menteng. Pengantin baru itu bernama Relli alias Picung (21), warga Kampung Cikondang RT 01/13, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (19/2/2018). Padahal ia belum lama mempersunting gadis asal Kampung Cibangban, Kecamatan Cisolok pada 31 Desember 2017.
Egoy, teman dekat Picung, mengaku tidak menyangka sahabatnya itu mengakhiri hidup dengan cara tragis, karena selama mengenalnya, ia tidak pernah mendengar Picung bercerita tentang masalah rumah tangga atau lainnya. “Saya sempat melihat dia di rumah istrinya, kalau dilihat sih baik-baik saja, gak ada masalah. Kalau soal pribadi, saya gak tahu ya,” akunya.
Polisi membujuk keluarga agar dilakukan visum atau otopsi. Tetapi ditolak pihak keluarga. Jenazah Picung langsung dimakamkan di TPU terdekat.
BACA JUGA:
Membaca Ujang yang ditemukan membusuk di Talaga Warna Sukabumi dari 5 status FB
[3] 10/4/2018: Bunuh diri karena sakit
RA (18), warga Kampung Cimaja RT 01/06, Desa Cibenda, Kecamtan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, nekad mengakhiri hidup dengan gantung diri. Diduga, ia putus asa karena penyakit paru-paru yang diidapnya tak kunjung sembuh. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh sang ibu, Ela (38), Senin (10/4/2018) sekira pukul 10.00 WIB.
RA gantung diri menggunakan kain kerudung warna hitam yang diikatkan ke plafon kamar mandi. Saat kejadian, di rumah RA sedang sendiri. Sutar (45), ayahnya ke sawah, sedangkan ibunya tengah belanja ke warung. Seketika, Ela berteriak setelah melihat tubuh anaknya menggantung setinggi sekira dua meter. Jenazah RA dievakuasi warga dibantu anggota Polsek Ciemas. RA tidak diautopsi, jenazahnya langsung dimakamkan hari itu juga, sekitar pukul 14.00 WIB.
Sebelum bunuh diri, RA sempat membuat catatan dalam sebuah buku harian. Dalam buku tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf kepada kedua orang tuanya karena telah direpotkan mengurus RA yang mengidap penyakit paru. “Aku harus pergi, aku lelah dengan semua ini. Aku ingin istirahat yang tenang, doakan aku supaya bisa beristirahat dengan tenang di sisi-Nya,” tulis RA di buku hariannya.
Selain kepada kedua orangtuanya, RA juga menulis pesan kepada tiga sahabatnya, “Untuk sahabatku tersayang Masliah, Irma dan Ucu, makasih banyak kalian bertiga sudah menjadi sahabat aku. Aku pamit ya, maafin atas segala sikap, tingkah laku serta tutur bahasa yang mungkin pernah menyinggung dan kurang berkenan di hati kalian semua. Dan aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.”
[4] 4/9/2018: Percobaan bunuh diri karena cinta
Aksi nekad dipertontonkan seorang gadis yang diduga hendak bunuh diri dengan cara meloncat dari Gedung Gelanggang Olahraga (GOR) Merdeka Kota Sukabumi. Namun demikian, aksi gadis yang diketahui bernama Nita ini berhasil digagalkan oleh warga yang memergokinya, Selasa (4/9/2018).
Ujang (50), juru parkir Lapang Merdeka, mencurigai gelagat aneh dari gadis itu yang dengan sengaja berada di atap GOR Merdeka. Sontak, dirinya berusaha menyelamatkan gadis asal Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi itu.
Sementara itu, teman Nita, Aditia mengaku tidak tahu alasan temannya itu mencoba melakukan percobaan bunuh diri. “Iya saya kenal, orangnya pendiam, kurang komunikatif dengan yang lain. Tapi, tentang masalah apa yang dihadapinya kurang tahu,” tutupnya.
Pasca diselamatkan warga, pihak polisi langsung datang ke lokasi dan membawanya ke RSUD Syamsudin SH karena kondisinya lemas.
[5] 15/11/2018: Bunuh diri karena terlilit utang
Warga Nyalindung dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki menggantung di pohon, Kamis (15/11/2018). Beberapa bagian tubuhnya sudah menjadi tulang belulang dan membusuk, ada seutas tali melilit ditubuh mayat tersebut. Mayat ini menggunakan sandal jepit hitam, celana jeans merek V Denim hitam, jaket parasit merek Bolellza, dan kaos abu-abu. Tidak jauh dari mayat tersebut ditemukan sebuah handphone dalam ke adaan mati di saku celana.
Polisi berhasil mengidentifikasi identitasnya, ia adalah Ujang Maulana alias Cecep (30) warga Kampung Hejocokor, Desa/Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Dari keterangan pihak keluarga, Ujang sudah menghilang selama dua minggu. Saat pergi dari rumah, ia mengendarai sepeda motor Honda jenis bebek. Menurut tetangganya, sebelum meninggalkan rumah, ia sempat terlibat cekcok dengan istrinya. Ia juga berpesan kepada tetangga untuk tidak mencarinya.
Mayat Ujang kemudian dibawa ke RSUD Sekarwangi, Cibadak, untuk menjalani otopsi. Polisi menduga kematian Ujang bukan karena tindak pembunuhan, dan memastikan tidak ada dugaan tindak kriminal lain, selain bunuh diri. Terkait sepeda motor milik Ujang, polisi memastikan, pria nahas itu telah menjualnya untuk membayar utang.
Sebelum ditemukan dalam kondisi tewas, akun Facebook Ujang MauLana diketahui mem-posting status dalam bahasa Sunda: “Nya kitu sipat jalmi mah da padahal te di emam ku nyalira seer sametan kaitu kadie oge di emam ku sararea ari tos ka pentok sareng tos jntn beban nmh ku nyalira we gening te aya anu nulungan pisan wios kemae da tos nasib sareng takdir nyalira mrn tos kedah kie…” Tulisnya pada 31 Oktober 2018, pukul 00.46 WIB.
Dari informasi akunnya, diketahui Ujang merupakan alumni SMP Negeri 1 Nyalindung, menikah pada 2013, dan belum dikaruniai anak.
Duh, jangan sampai kalian melakukannya ya, Gengs. Setiap manusia memiliki masalah, tetapi penting kamu memiliki teman curhat dan berbagi cerita ya.
Dari berbagai sumber