Tampil dominan di Old Trafford, Barcelona hanya cetak satu gol ke gawang Manchester United.
Laga hari kedua leg pertama babak perempatfinal Liga Champions musim 2018/2019, Kamis (11 Maret) dinihari WIB, tak menyajikan banyak kejutan. Di tanah Inggris, walaupun dominan di sepanjang laga Barcelona hanya mampu mengalahkan Manchester United (MU) dengan skor 1-0. Di laga lainnya yang berlangsung di Johan Cruyff Arena, Ajax Amsterdam mampu menahan imbang 1-1 raksasa Italia, Juventus.
Dengan hasil imbang, walaupun berat di leg kedua, membuat skuad Ajax tak berlebihan jika memiliki asa merajut kejayaan masa silam klub, terutama di ajang Liga Champions. Mau tahu lengkap info kedua laga, berikut lima fakta yang dirangkum sukabumiXYZ.com dari berbagai sumber.
[1] Generasi emas Ajax?
Kita tentu masih ingat legenda-legenda Ajax seperti Johan Cruyff , Jari Litmanen, Dennis Bergkamp, Wesley Sneijder, Frank Rijkaard, Edwin van der Sar, Marco van Basten, Zlatan Ibrahimovic, Luis Suarez, dan masih banyak lagi bintang lainnya. Dengan deretan pemain-pemain itu Ajax pernah merasakan menjadi tim terbaik di Eropa dengan menjuarai 4 kali Liga Champions dan runner up sebanyak 2 kali.
Sayangnya masa kejayaan Ajax itu telah lama berlalu. Sejak dikalahkan Juventus di final Liga Champions musim 1995/1996, Ajax hanya berprestasi di liga domestik saja. Di level Eropa, mereka tak mampu bersaing. Namun keadaan berbeda musim 2018/2019 ini. Secara meyakinkan skuad Ajax yang diperkuat mayoritas pemain muda binaan asli klub mampu menembus babak perempatfinal Liga Champions.
Di laga melawan Juventus, Frankie De Jong dan kawan-kawan bahkan mampu tampil dominan dengan ball possession sebanyak 64 %. Tak hanya itu, Ajax juga unggul soal shot on target 6 banding 1. Maka, tak berlebihan jika kini Ajax sedang memiliki generasi emas yang berpotensi mengembalikan kejayaan masa silam.
Mampukah Ajax menyingkirkan Juventus seperti saat menyingkirkan Real Madrid? Kita tunggu saja jawabannya pekan depan!
[2] Sang bintang, Frenkie De Jong
Kegemilangan Ajax musim ini tak lepas dari sosok Frenkie De Jong. Tak terkecuali saat laga melawan Juve di mana De Jong begitu dominan menguasai lapangan tengah. De Jong memang bintang yang bersinar dari Ajax. Sebagai bukti sahihnya De Jong yang masih berusia 22 tahun sudah dibeli Barcelona dan sudah diplot menjadi suksesor Sergio Busquets.
Dalam laga semalam, pujian untuk De Jong diungkapkan pelatih Juve, Maximiliano Allegri. Ia memuji kepintaran De Jong dalam mengatur ritme permainan Ajax. Allegri menjelaskan bahwa dirinya sadar dengan kualitas De Jong, bahkan sudah menempatkan satu pemain untuk membatasi ruang geraknya. Tapi ternyata, pemain Timnas Belanda tersebut cukup cerdik untuk mengatasinya.
“Ajax biasanya memindahkan De Jong ke sisi kirinya, kanan kami, jadi Bernardeschi sebenarnya ditugaskan untuk menjaganya,” ujar Allegri kepada Sky Sport Italia usai pertandingan. “Dia menyadari itu dan mulai berkeliaran di sisi lainnya, sehingga salah satu striker kami harus menjaganya. De Jong merupakan sumber dari pergerakan Ajax,” lanjutnya.
BACA JUGA:
Hazard menggila Madrid kesemsem, 5 fakta bikin the Blues Sukabumi gundah gulana
Dari negara mana dan kapan datang? Ini 5 info pemain Asia Persib Bandung
Empat pemain baru dan striker Asia, ini 5 info terbaru Persib buat Bobotoh Sukabumi
[3] Statistik Ajax vs Juventus
- Dengan tambahan satu gol Cristiano Ronaldo menjadi top scorer dalam ajang Liga Champions, bersanding dengan Zlatan Ibrahimovic (sama-sama telah mencetak enam gol).
- Dalam enam dari tujuh kesempatan, Juventus selalu berhasil lolos ke babak berikutnya di fase gugur Liga Champions setelah menuai hasil imbang pada leg pertama.
- Ajax gagal meraih kemenangan dalam 10 pertandingan terakhirnya kontra Juventus (imbang lima, kalah lima).
- Semua 12 gol terakhir yang diciptakan Ajax dalam laga kandang Liga Champions tercipta pada babak kedua.
- Hanya Dusan Tadic (sembilan) yang mencatatkan keterlibatan gol lebih banyak dari David Neres (empat – dua gol, dua assist) untuk Ajax di ajang Liga Champions.
[4] Pujian untuk Messi
Dari Old Trafford, laga itu merupakan kesempatan pertama pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih untuk menyaksikan kehebatan Lionel Messi secara langsung. Dan tanpa ragu Ole memuji Messi dengan menyebutnya pemain luar biasa yang begitu fantastis. “Anda bisa melihat bahwa dia [Messi] merupakan pemain fantastis – keterjagaannya, tekniknya.”
Mengenai peluang MU, Ole masih yakin timnya bisa membuat kejutan di leg kedua di Nou Camp karena Barca bakal grogi jadi tuan rumah. Ole mencontohkan laga melawan PSG di babak sebelumnya. “Saya kira mereka bakal mencemaskan apa yang bisa kami lakukan di Paris. Kami sudah pernah mencetak gol di Camp Nou sebelumnya melalui tendangan sudut dan umpan silang,” tutup Solskjaer.
[5] Statistik Man United vs Barcelona
- Manchester United telah menelan tiga kekalahan beruntun di laga kandang Liga Champions, dan ini pertama kalinya terjadi.
- Ini adalah kemenangan keempat Barcelona di Liga Champions, di mana setiap kemenangan tersebut diraihnya dalam stadion yang berbeda (Camp Nou, Stadio Olimpico, Wembley, dan Old Trafford).
- Manchester United kalah empat kali dari enam laga kandang terakhirnya di Liga Champions, sama banyaknya dengan catatan kekalahan mereka di 71 pertandingan sebelumnya (menang 51, imbang 16, kalah empat).
- Barcelona berhasil memenangkan lima dari tujuh lawatan ke markas tim Inggris di Liga Champions (imbang satu, kalah satu), menyamai torehan kemenangan mereka dalam 17 laga pertama yang serupa di kompetisi tersebut (menang lima, imbang lima, kalah tujuh).
- 36 persen dari kekalahan Manchester United di kandang pada ajang Liga Champions datang dari lawan yang berasal dari Spanyol (5/14). [dari berbagai sumber]