Theme Park milik Hary Tanoesoedibjo (HT) yang lokasinya sebagian masuk wilayah Kabupaten Bogor dan sebagian di Kabupaten Sukabumi, rencana awal akan beroperasi tahun 2022.
Warganet Sukabumi pasti sudah banyak yang tahu perihal rencana pembangunan Theme Park atau Taman Hiburan yang digagas konglomerat HT yang merupakan pengembangan dari taman wisata Danau Lido di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
FYI, sebagian lokasi yang akan dikembangkan menjadi Theme Park yang katanya bakal semegah Disneyland itu merupakan wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya Kecamatan Cicurug. Mulai mencuat ke permukaan sejak tahun 2015, pihak MNC sebagai pengembang menyebut Theme Park akan diberi nama MNC Park, selain kerap juga disebut masyarakat setempat dengan sebutan “Lidoland.
Nah, belakangan, kabar rencana Lidoland kembali mencuat ke permukaan. Pemicunya adalah kemunculan kabar HT membeli properti Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Berikut lima info terbaru hubungan HT-Trump dan perkembangan pembangunan MNC Park.
[1] HT beli rumah Trump
Nama pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo lagi-lagi disandingkan dengan Donald Trump. Teranyar, HT dikabarkan telah membeli rumah mewah milik Trump di Beverly Hills, California seharga US$ 13,5 juta atau setara Rp 193 miliar (kurs Rp 14.300). Hubungan HT-Trump memang sudah terjalin sejak beberapa tahun yang lalu. Keduanya dikenal dekat dalam hubungan bisnis.
Nah, September 2015 silam, MNC Group mengungkapkan ke publik bahwa pihaknya bekerja sama dengan Trump Hotel Collection untuk mengembangkan kawasan kawasan wisata Lido. Di tempat tersebut dibangun taman hiburan sekelas Disneyland dan Universal Studio.
Sekian lama tak terdengar kabar perkembangan kerja sama itu. Itulah mengapa ketika muncul pemberitaan baru antara HT dan Trump, publik pun kembali mencari tahu perkembangan pembangunan Theme Park di Lido.
[2] Apa itu proyek “Lidoland?”
Melansir keterbukaan informasi PT MNC Land Tbk, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (18 Juni), proyek yang diberi nama MNC Lido City atau MNC Park, luas total master plan-nya sekitar 3.000 hektare (ha). Sejauh ini, seluas 2.000 ha sudah diperoleh perusahaan. Lokasi proyek sendiri berada pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl) dan berada di antara dua gunung, Gunung Gede dan Gunung Salak.
MNC Land sendiri memegang 99,99% saham PT MNC Land Lido. Di bawahnya ada PT MNC Lido Hotel, PT MNC Lido Resort dan PT MNC Wahana Wisata. Rencananya di lokasi itu akan ada Trump International Resort & Golf Club Lido. Bangunan itu akan dibangun dengan kapasitas 120 kamar.
Perusahaan Tump juga akan mengelola kawasan gold yang bernama Trump International Golf Club Lido. Ada juga Trump Residences Lido yang rencananya berisi 258 unit vila yang luasnya mulai dari 800 meter persegi dan mansion, serta 180 unit kondominium.
Editor’s Picks:
Gaess, ini lho 5 jenis destinasi wisata alam terbaik di Sukabumi
Gengs, 5 tempat wisata di Sukabumi ini gak populer tapi layak dikunjungi
[3] Pembangunan on progress
Lalu sejauh mana kini proses pembangunan MNC Park atawa Lidoland atawa “Disneyland” itu?
Informasi terbaru dari PT MNC Land Tbk, mereka mengklaim proses pembangunan Theme Park sedang berjalan. Dari pernyataan resmi MNC Land, saat ini sedang memasuki tahap pembangunan drainase. MNC Land lebih lanjut menyebut theme park tersebut bakal menjadi yang paling besar se-Asia Tenggara dan akan diberi nama MNC Park.
Demikian diungkapkan Wakil Direktur Utama MNC Land, Adrian Budi Utama seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (24 Juni). “(MNC Park) ini dua kali lebih besar dari Universal Studios Singapura. (Luas) areanya 50 hektare,” ujar Adrian
[4] Habiskan dana Rp7 triliun dan target operasional 2023
Saat rencana pembangunan MNC Parks ekitar 2015 lalu, pihak MNC menargetkan operasional di tahun 2022. Hal senada diungkapkan oleh Adrian Budi Utama. “Kita harapkan 3,5 tahun jadi. Kira-kira 2022 akhir atau 2023 awal,” kata Adrian.
Adrian menambahkan, pembangunan MNC Park akan memakan dana hingga 500 juta dollar AS atau setara sekitar Rp7 triliun. “Sekelas Disneyland tapi tidak (operatornya Disney). Yang desain dari Amerika, yang biasa desain theme park internasional,” pungkas Adrian.
[5] Lido dikunjungi Ratu Wilhemina dan disukai Bung Karno
Sedikit mengintip ke belakang, kawasan Lido yang berada di dua wilayah, yakni Kabupaten Bogor dan Sukabumi, memiliki latar belakang sejarah sebagai destinasi wisata alam yang sangat populer di masa kolonial. Bahkan, Ratu Wihelmina dari Belanda dan Presiden pertama Indonesia, Soekarno pernah berkunjung ke Lido.
Wilayah Lido memiliki sejarah yang panjang sejak tahun 1900-an. Dikutip dari berbagai sumber, awal mula wilayah Lido terbentuk adalah ketika Pemerintah Hindia Belanda membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi. Pembangunan jalan yang dilakukan Pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, sekaligus menjadi gagasan awal dibuatnya sebuah danau buatan di sekitar wilayah Lido sebagai tempat bersantai dan beristirahat bagi para petinggi pemerintahan.
Barulah pada tahun 1937, dibangun Restoran Orange Pergola dan beberapa cottage yang berada di sekitar Danau Lido oleh Antonius Johanes Ludoficus Maria Zwijsen, seorang polisi pada masa kolonial yang pensiun dan memilih mengembangkan bisnis hotel dan restoran.
Sejak saat itu, hotel dan restoran yang berada di tepi Danau Lido ini semakin populer hingga Ratu Wihelmina dari Belanda berkunjung ke kawasan ini. Bahkan, Presiden Soekarno pernah menginap di kawasan ini setelah menapaki tahun kedua kemerdekaan Indonesia, sekaligus menjadi momen bagi Sang Proklamator menulis buku berjudul Sarinah.
[dari berbagai sumber]