Kamu tetap bisa beraktivitas seperti biasa meskipun megenakan hijab syar’i.
Hijab syar’i bukan halangan untuk maju dan berkembang. Bahkan, banyak di antaranya berhasil meraih kesuksesan baik di bidan akademik maupun bisnis. Tak heran jika kemudian pengguna hijab syari’i kian bertambah banyak dan modelnya kian digemari.
Namun, tak melulu soal tren, umumnya pengguna hijab syari’i memiliki alasan lebih dari sekadar menutupi aurat. Bahkan, dua dari kelima gadis Sukabumi berikut memiliki alasan karena takut ayah mereka masuk neraka bila ia tidak menutupi auratnya. Keren ya gengs!
1. Dinda Listia
“Namaku Dinda Listia. Hobi… Menyanyi lagu religi, seperti nasyid. Hijab syar’i tidak menghalangi kita untuk berhenti berkreasi lho sebenarnya,” ujar gadis yang baru berusia 19 tahun dan masih kuliah di STISIP Widyapuri Mandiri, kepada sukabumiXYZ.com.
Dinda mengenakan pakaian syar’i seak masih duduk di kelas 3 SMP lho, Gaess. “Awalnya aku coba lepas celana jeans. Dari situ aku gak pakai celana jeans lagi sampai sekarang, selalu pakai gamis. Di luar aku mengenakan hijab syar’i karena merasa lebih aman,” terang Dinda yang sehari-harinya juga berjualan online di rumahnya.
BACA JUGA:
Ngeri Gengs, bocah 2,5 tahun kecanduan rokok di Cibadak Sukabumi, ini 5 faktanya
5 beda berpuasa di Indonesia dan Taiwan versi mahasiswi Sukabumi yang jadi volunteer
Gen Y Sukabumi perhatikan 5 hal ini agar kuliahmu tak jadi penyesalan
2. Desta Nurkaromah
Usianya 21 tahun. Desta Nurkaromah memiliki hobi menulis, membaca, dan memasak. D luar itu, aktivitas sehari-harinya adalah belajar bahasa asing dan berorganisasi.
“Alasan saya berhijab syar’i berawal dari lima tahun lalu, saat menemukan beberapa tulisan dalam sebuah buku motivasi islam bahwa menutup aurat bagi muslimah itu suatu kewajiban layaknya shalat lima waktu. Bahkan ada kalimat yang sangat menyinggung, “satu langkah anak perempuan keluar rumah tanpa hijab, satu langkah ayahnya mendekat ke neraka”, jelasnya. “Alhamdulillah hidayah datang melalui tulisan itu, saya terus merenung saya tidak mau jika nanti ayah saya harus menanggung dosa anaknya tidak berhijab. Mulailah saya berhijab dan terus belajar bagaimana hijab yang baik dan benar menurut syariat islam, ternyata setelah berhijab perilaku kita lebih terkontrol lebih nyaman dan aman ketika harus berpergian sendiri.”
Alasan lainnya, menururt Dede, kulit menjadi lebih terawat karena terhindar dari debu dan polusi, dan hijab syar’i sama sekali tidak membatasi aktivitas. “Memang yang berhijab syar’i belum tentu baik, tapi setidaknya yang berhijab sudah ada keinginan menggurkan dosa dari mengumbar aurat dan berharap bisa menyelamatkan orang tua kelak di akhirat.”
3. Rini Suryani
“Alasan saya berhijab syar’i karena perintah Allah untuk menutup menutup aurat dan merasa nyaman dan terlindungi,” jar Rini.
Selain memiliki hobi membaca, gadis berusia 23 tahun ini sehari-harinya aktif mengajar dan bekerja di Meubel Rumah Qta.
BACA JUGA:
Ini dia 5 mahasiswi cantik Sukabumi, tatapannya jadi bikin kepingin ngajak ke penghulu
Gaess, ini lho 5 mahasiswi hijaber cantik Sukabumi
Gengs, kamu gak nyangka kan kalau 5 artis ini asal Sukabumi?
4. Meilani
Meilani berusia 23 tahun, ia memiliki hobi membaca. Sehari-harinya, Meilani aktif sebagai operator data pemilihan, antek-antek Divisi Program dan Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi.
“Alasan kenapa aku memakai hijab syar’i, yang pasti karena muslimah itu harus berhijab, ini wajib gak bisa ditawar. Selain sebagai identitas seorang muslimah, adalah supaya terlindung dari gangguan yang tidak diinginkan,” ujarnya beralasan.
Seperti halnya Desta, Meilani juga mengungkap hal yang paling memotivasi dirinya kuat berhijab, karena sayang kepada sang ayah. “Intinya adalah, wanita itu aurat. Apabila dia keluar rumah, maka syetan menjadikannya indah dipandang laki-laki,” pungkasnya.
5. Sri Hardini
“Alasan saya memakai hijab syar’i, karena kewajiban sebagai muslimah, yang diperintahkan Allah SWT. Melindungi diri, melindungi ayah, dan insyaAllah suami, kelak dari siksa api neraka,” kata gadis berusia 23 tahun ini.
Selain itu, Sri Hardini yang memiliki hobi memasak, ini beralasan, hijab syar’i itu aktivitas yang menyehatkan lahir batin dan bermanfaat. “Juga menghindari berbagai macam fitnah. Jadi lebih nyaman dengan hijab.” (Vhintan Rizky Wuladari)